Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menyampaikan bahwa pekerjaannya sehari-hari membuatnya biasa menerima tamu untuk membahas berbagai masalah.
- Bertilia Puteri
- Kamis, 04 Februari 2021 - 07:25 WIB
WowKeren - Nama Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko kini tengah terseret dalam isu pengambilalihan alias kudeta kepemimpinan Partai Demokrat. Kekinian, Moeldoko mengakui bahwa dirinya memang sempat bertemu dengan sejumlah kader dan mantan kader Demokrat di beberapa kesempatan.
Namun demikian, Moeldoko menegaskan bahwa pertemuan tersebut merupakan pertemuan biasa dan bukan suatu upaya kudeta Partai Demokrat. Menurut Moeldoko, pertemuan tersebut pernah digelar di hotel serta kediamannya.
"Beberapa kali lho masanya. Ya, ada di hotel, ada di mana-mana. Enggak terlalu pentinglah," terang Moeldoko dalam konferensi pers pada Rabu (3/2). "Intinya aku datang, diajak ketemu."
Lebih lanjut, Moeldoko mengaku tak ada hal luar biasa dari pertemuan-pertemuan tersebut. Moeldoko pun menyampaikan bahwa pekerjaannya sehari-hari membuatnya kerap menerima tamu untuk membahas berbagai masalah.
"Wong saya biasa, di kantor saya itu setiap hari menerima orang, menerima berbagai kelompok di kantor saya, biasa itu. Dia (Demokrat) marah-marah, saya suruh marah-marah, emosi keluarkan, marah-marah saja," kata Moeldoko. "Jadi apa yang salah? Mau pertemuan di mana, hak gue. Ngapain ikut campur? Gitu."
Sebelumnya, isu kudeta Partai Demokrat ini sempat dikaitkan dengan pencalonan Presiden di Pemilu 2024 mendatang. Moeldoko sendiri sudah sempat membahas mengenai peluangnya maju sebagai calon presiden dalam Pemilu 2024 mendatang.
Mantan Panglima TNI era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut menegaskan selama ini ia tidak pernah membicarakan pencalonannya di Pilpres 2024. Walau begitu, Moeldoko mengaku siap untuk maju sebagai capres jika memang ada pihak yang mendukungnya.
"Kalau urusan 2024, pernah kah saya bicara tentang (Pilpres) 2024? Tidak pernah," kata Moeldoko di kediamannya seperti dilansir dari CNN Indonesia, Rabu (3/2). "Kalau yang diorbitkan di sana, ya Alhamdulillah."
(wk/Bert)
