Kementerian Luar Negeri Filipina memprotes keberadaan ratusan kapal Tiongkok di Gugus Karang Whitsun yang menjadi rebutan antara Beijing dan Manila. Berikut penjelasan lengkapnya.
- Eva Lestari
- Rabu, 14 April 2021 - 12:51 WIB
WowKeren - Kementerian Luar Negeri Filipina memprotes keberadaan ratusan kapal Beijing di wilayah perairan mereka di Laut Cina Selatan. Untuk melayangkan protes tersebut, Kemlu Filipina memanggil Duta Besar Tiongkok di Manila, Huang Xilian.
Kemlu Filipina menyatakan "ketidaksenangannya" atas pergerakan kapal-kapal tersebut di Gugus Karang Whitsun yang menjadi rebutan antara Beijing dan Manila. "Kami mengulangi permintaan agar semua kapal Tiongkok segera pergi dari perairan Filipina," demikian bunyi Kemlu Filipina pada Selasa (13/4).
Menurut Menlu Filipina Teodoro Locsin, saat ini ada sembilan kapal Tiongkok yang enggan beranjak di Whitsun Reef. Selain di wilayah tersebut, ada banyak perahu Tiongkok yang tersebar di Kepulauan Spratly.
Karena itulah Angkatan Bersenjata Filipina akhirnya mengirim sejumlah pesawat tempur ringan untuk menggertak ratusan kapal tersebut agar segera meninggalkan Gugus Karang Whitsun. "Ayo, waktunya pergi," sindir Locsin melalui akun Twitter.
Ia juga meminta Tiongkok untuk mematuhi hukum yang ada, tidak seenaknya sendiri. "Meski mungkin merupakan zona tangkap ikan tradisional, tradisi harus tunduk pada hukum," imbuhnya kemudian.
Sementara itu, perselisihan Filipina dan Tiongkok bukan hal baru. Pada 2019, Filipina pernah memanggil Dubes Tiongkok di Manila setelah negara tersebut menenggelamkan kapal nelayan Filipina di Reed Bank.
Beijing bahkan membangun instalasi militer di sejumlah kawasan Laut Cina Selatan dan mengerahkan ratusan kapal penangkap ikan serta kapal milisi ke berbagai area di perairan tersebut. Langkah itu mereka lakukan untuk menegaskan klaim historis atas sebagian besar kawasan Laut Cina Selatan.
Filipina sendiri bukan satu-satunya negara yang merasa risih dengan kehadiran ratusan kapal Tiongkok tersebut. Negara tetangganya, Vietnam, juga telah mengerahkan kapal perang ke perairan tersebut untuk memantau pergerakan kapal nelayan Tiongkok.
(wk/eval)
