Setengah Populasi Myanmar Terancam Jatuh ke Jurang Kemiskinan Imbas Pandemi dan Kudeta Militer
pexels.com/Jimmy Chan
Dunia

Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP) mengatakan jika dampak krisis dapat mendorong lebih banyak jutaan orang Myanmar ke jurang kemiskinan.

WowKeren - Myanmar kini tak hanya menghadapi krisis akibat pandemi COVID-19 namun juga yang dipicu oleh kudeta militer. Dampak ganda dari faktor tersebut dinilai dapat mengakibatkan hampir setengah populasi, atau sebanyak 25 juta orang, jatuh ke dalam kemiskinan pada tahun 2022.

Hal itu sebagaimana dikatakan oleh Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP). Dalam laporan yang dirilis pada hari Jumat (30/4), UNDP mengatakan efek krisis dapat mendorong lebih banyak jutaan orang ke jurang kemiskinan.

Asisten Sekretaris Jenderal PBB dan Direktur Regional UNDP untuk Asia dan Pasifik, Kanni Wignaraja, mengatakan kepada Reuters jika kondisi Myanmar kemungkinan bisa mundur seperti tahun 2005 lalu ketika negara tersebut berada di bawah kekuasaan militer dan setengah penduduknya jatuh miskin.


"COVID-19 dan krisis politik yang sedang berlangsung menambah guncangan yang mendorong mereka yang paling rentan kembali dan semakin jauh ke dalam kemiskinan," ujarnya. Pencapaian pembangunan yang dicapai selama satu dekade transisi demokrasi sedang terhapus dalam hitungan bulan."

Studi tersebut menunjukkan bahwa pada akhir tahun lalu, rata-rata 83 persen rumah tangga melaporkan pendapatan mereka berkurang hampir setengahnya karena pandemi. Jumlah orang yang hidup di bawah garis kemiskinan diperkirakan meningkat 11 persen karena efek sosial-ekonomi pandemi.

Tak hanya itu, tingkat kemiskinan dapat terus meningkat hingga 12 persen pada awal tahun depan jika situasi keamanan tetap memburuk, serta adanya ancaman terhadap hak asasi manusia dan pembangunan di Myanmar sejak kudeta 1 Februari lalu. Seperti diketahui, Myanmar berada dalam kekacauan sejak militer menggulingkan pemerintah terpilih Aung San Suu Kyi.

"Separuh dari semua anak di Myanmar bisa hidup dalam kemiskinan dalam satu tahun," kata Wignaraja, seraya menambahkan pengungsi internal yang sudah rentan juga menghadapi lebih banyak tekanan. Laporan itu mengatakan kemiskinan perkotaan diperkirakan meningkat tiga kali lipat.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait