Pemerintah Korsel Minta Maaf Usai 247 Awak Kapal Perang Positif Terinfeksi COVID-19
Dunia

Kepala Staf Gabungan Korsel menjelaskan bahwa ada tambahan 179 awak kapal yang dinyatakan positif COVID-19 usai 68 orang dikonfirmasi terinfeksi pada Minggu (18/7).

WowKeren - Kapal perang Korea Selatan di lepas pantai Somalia dilaporkan menjadi klaster penularan virus corona (COVID-19). Sebanyak 247 awak kapal Munmu the Great dinyatakan positif terpapar COVID-19.

Kepala Staf Gabungan Korsel menjelaskan bahwa ada tambahan 179 awak kapal yang dinyatakan positif COVID-19 usai 68 orang dikonfirmasi terinfeksi pada Minggu (18/7). Unit tersebut pertama kali melaporkan enam kasus COVID-19 pada pekan lalu dan kemudian melakukan tes terhadap seluruh awak kapal.

"Hasil tes pada semua 301 awak unit menunjukkan bahwa 247 dinyatakan positif dan 50 negatif. Sampel empat individu tidak dapat diuraikan," demikian pernyataan pihak militer Korsel.

Perdana Menteri Korsel Kim Boo-kyum lantas menyampaikan permintaan maafnya terkait klaster kapal perang ini. Pemerintah Korsel disebut "sangat menyesal karena gagal menjaga kesehatan tentara yang mengabdikan diri untuk negara".

Sementara itu, Menteri Pertahanan Suh Wook menyatakan dirinya "merasa tanggung jawab berat atas (wabah) dan menawarkan kata-kata permintaan maaf yang tulus" kepada awak kapal, keluarga mereka, dan juga publik. Menurut Suh Wook, seluruh awak kapal akan dipindahkan ke rumah sakit atau fasilitas karantina usai mereka kembali ke Korsel pada Selasa (20/7) malam ini.


Diketahui, seluruh awak kapal belum menerima vaksinasi COVID-19. Pasalnya, mereka meninggalkan Korsel sebelum negara tersebut memulai kampanye inokulasi.

Adapun seluruh awak kapal diperkirakan akan pulang pada Selasa hari ini usai pemerintah Korsel mengirim dua pesawat pengangkut untuk menjemput mereka. Nantinya kapal yang menjadi bagian dalam misi anti-pembajakan di Teluk Aden dan Selat Hormuz tersebut akan dikemudikan pulang ke Korsel oleh tim awak pengganti.

"Kami akan meninjau dan melengkapi pedoman militer tentang manajemen pasukan di luar negeri, termasuk bagaimana menanggapi penyakit menular," lapor media Yonhap News mengutip seorang pejabat Kementerian Pertahanan Korsel. Berdasarkan laporan Yonhap, infeksi COVID-19 diperkirakan mulai usai kapal berlabuh di pelabuhan Afrika untuk memuat pasokan pada akhir Juni lalu.

Salah satu awak menunjukkan gejala pilek sehari setelah kapal meninggalkan pelabuhan. Namun awak tersebut tidak dites COVID-19 dan tidak dikarantina.

Usai sekitar selusin awak kapal mengalami gejala serupa sekitar seminggu kemudian, mereka pun diminta untuk menjalani rapid test, bukannya PCR yang lebih akurat, dan menunjukkan hasil negatif. Ketiga enam sampel dikirim untuk tes PCR, kasus infeksi pertama pun baru diketahui.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait