Thailand Catat Peningkatan Kasus Demam Berdarah di Tengah Pandemi COVID-19
AP Photo
Dunia

Departemen Pengendalian Penyakit mengatakan jumlah infeksi dengue di ibu kota yang dilaporkan dari 3 Januari hingga 3 Juli belum pernah terjadi sebelumnya

WowKeren - Pandemi COVID-19 memang bukan satu-satunya masalah yang dihadapi dunia. masing-masing negara juga harus berjuang menangani masalah kesehatan lainnya terkait penyakit tertentu.

Thailand misalnya. Demam berdarah dilaporkan meningkat di Bangkok. Menurut Nation Thailand Departemen Pengendalian Penyakit mengatakan jumlah infeksi dengue di ibu kota yang dilaporkan dari 3 Januari hingga 3 Juli belum pernah terjadi sebelumnya.

Selama periode enam bulan, total 1.043 orang di Bangkok dinyatakan positif mengidap penyakit yang ditularkan nyamuk, yang juga dikenal sebagai "demam patah tulang" karena gejala umum yang berupa nyeri otot dan sendi. Adapun beberapa wilayah di distrik Bangkok yang paling banyak mencatat kasus demam berdarah termasuk Bang Khun Thian, Chom Thong, Bang Khae, Yan Nawa, Din Dang, dan Thon Buri.

Di wilayah ibu kota, ada 9.878 infeksi dengue dan empat kematian terkait penyakit itu dari Januari hingga Juli. Selain ibu kota, provinsi Ranong, Rayong, Nakhon Pathom, dan Mae Hong Son juga memiliki tingkat infeksi yang tinggi.


Sebelumnya, Departemen Pengendalian Penyakit telah meluncurkan kampanye anti dengue di Bangkok. Kampanye tersebut mengimbau warga untuk memastikan rumah mereka, serta daerah sekitarnya, bersih tanpa genangan air yang merupakan tempat nyamuk dapat berkembang biak.

Demam berdarah adalah virus yang menyebar ketika nyamuk menggigit seseorang. Gigitan tersebut kemudian dapat menyebabkan demam dan menghasilkan gejala seperti flu.

Dalam kondisi yang lebih parah, yang disebut demam berdarah dengue, bisa terjadi pendarahan serius dan bahkan kematian. Adapun gejala demam berdarah termasuk ruam, sakit kepala, muntah, dan nyeri di belakang mata.

Sementara itu, negara yang juga menghadapi masalah kesehatan selain COVID-19 adalah Amerika Serikat. Pada akhir musim semi, rumah sakit anak AS mulai melaporkan peningkatan tak terduga pada infeksi serius yang disebabkan oleh respiratory syncytial virus (RSV). Pada bayi, penyakit ini bisa memicu infeksi paru-paru serius, terutama bayi prematur, dan anak kecil dengan kondisi medis tertentu.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru