Jepang Bangga Sukses Gelar Olimpiade-Paralimpiade Saat COVID-19, Langsung Kejar Jadi Tuan Rumah 2030
Twitter/Tokyo2020
Dunia

Jepang membanggakan kesuksesan penyelenggaraan Olimpiade-Paralimpiade Tokyo di tengah pandemi COVID-19. Bahkan Kota Sapporo kini disebut siap menarget menjadi Tuan Rumah Olimpiade Musim Dingin 2030.

WowKeren - Rangkaian Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo 2020 resmi berakhir pada Minggu (5/9) kemarin. Dan sehari setelah penutupan kemarin, Jepang pun tak bisa menampik rasa bangga lantaran berhasil menyelenggarakan turnamen di tengah pandemi COVID-19.

Ketua Komite Olimpiadde dan Paralimpiade Tokyo, Seiko Hashimoto, menyatakan bahwa kedua turnamen berhasil digelar tanpa masalah besar meski ditunda setahun dari jadwal semestinya. Apalagi karena diselenggarakan di tengah pandemi COVID-19, Hashimoto pun menyoroti Jepang berhasil mengadakannya dengan mengutamakan keamanan baik untuk partisipan maupun masyarakat Jepang sendiri.

"Saya bangga Jepang sudah menjadi tuan rumah Olimpiade dan Paralimpiade, agenda global pertama sejak pandemi," tutur Hashimoto dalam siaran persnya, Senin (6/9). Hashimoto pun memberikan penilaian tersendiri atas pelaksanaan agenda tersebut.

"(Namun) karena kita tidak menggelar Olimpiade-Paralimpiade Tokyo secara utuh, saya tidak bisa menyatakan ini 100 persen sukses. Namun saya pikir sejarah yang akan membuktikan apakah sukses atau tidak," kata Hashimoto.


Setidaknya 15 ribu atlet terilbat dalam turnamen olahraga internasional ini, belum ditambah dengan ofisial serta seluruh kru yang diborong. Jepang pun menetapkan sejumlah pembatasan ketat, termasuk karantina di Kampung Atlet hingga penyelenggaraan turnamen tanpa penonton sama sekali, demi mencegah terjadinya penyebaran COVID-19.

Dan keberhasilan penyelenggaraan Olimpiade-Paralimpiade Tokyo ini membuat Jepang sudah berambisi menjadi tuan rumah turnamen serupa lagi di masa depan. Mengutip Kyodo News, Kota Sapporo kini disebutkan tengah membidik untuk menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin 2030.

Hashimoto pun mengungkapkan kesediaannya untuk kembali dilibatkan sebagai ketua panitia apabila Sapporo berhasil mendapatkan kesempatan tersebut. Kendati demikian, tentu saja belum ada keputusan apakah Olimpiade Musim Dingin 2030 benar bisa diselenggarakan di Sapporo atau tidak.

Sedangkan di sisi lain, Jepang sejatinya masih harus menanggung kerugian akibat pelaksanaan Olimpiade-Paralimpiade Tokyo yang sama sekali tanpa penonton. Pasalnya kebijakan meniadakan penonton membuat panitia penyelenggara diestimasikan kehilangan pemasukan sampai JPY90 miliar (setara Rp1,2 triliun).

"Peraturannya adalah kota tuan rumah harus menanggung kerugian yang terjadi," kata CEO Komite Penyelenggara Olimpiade-Paralimpiade Tokyo, Toshiro Muto, dalam kesempatan berbeda. "Namun keputusan spesifiknya akan dibicarakan lagi."

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru