Dhena Devanka tak menghadiri sidang perdana gugatan cerai yang dilayangkannya kepada Jonathan Frizzy. Dhena rupanya tak punya alasan khusus terkait ketidakhadirannya tersebut.
- Neressa Prahastiwi
- Kamis, 16 September 2021 - 13:12 WIB
WowKeren - Sidang perdana gugatan cerai yang diajukan Dhena Devanka kepada Jonathan Frizzy berlangsung hari ini, Kamis (16/9). Sama-sama tidak hadir, Dhena dan Jonathan dijadwalkan akan menjalani sidang selanjutnya dengan agenda mediasi pada 23 September mendatang.
"Agendanya pemeriksaan dari gugatan dari kami lawyer-lawyernya diperiksa," ujar Risyad Rusdi selaku kuasa hukum Dhena ditemui WowKeren seusai persidangan di Pengadilan Agama Jakarta Selatan. "Nanti dimediasi kami hadirkan karena para pihak wajib hadir."
Dhena Devanka sendiri tidak mempunyai alasan khusus terkait ketidakhadirannya. "Alasannya karena memang hanya pemeriksaan perkara jadi boleh hadir atau tidak hadir tapi dimediasi selanjutnya itu (harus hadir)," tambah Risyad.
Terkait gugatan cerai, Risyad Rusdi menyebut sang klien sebenarnya juga tidak ingin berpisah dengan Jonathan. Namun karena gugatan cerai telah diajukan, maka pihak Dhena hanya akan mengikuti proses dan berharap yang terbaik.
"Pada prinsipnya semua nggak mau pisah," tutur Risyad. "Pada intinya kita ikuti proses ini seperti apa. Kami berharap yang terbaiklah."
Sayangnya, pihak Dhena enggan mengomentari perihal laporan KDRT maupun hal yang dituntut dalam gugatan cerai. Sebab hal-hal itu termasuk dalam materi perkara.
Lebih lanjut, Dhena Devanka dan Jonathan Frizzy masih merawat anak mereka bersama-sama. Namun tidak diketahui seperti apa komunikasi Dhena dan sang suami.
"Iya sejauh ini (anak-anak masih dirawat berdua). Untuk hubungan anak itu masih baik," ungkap Risyad. "Kalo (komunikasi Dhena dan Ijonk) itu kami nggak tau ya."
Melalui kuasa hukumnya, Jonathan Frizzy atau yang akrab disapa Ijonk mengungkap keinginan untuk mempertahankan rumah tangga. Hal serupa rupanya dibeberkan kuasa hukum Dhena Devanka.
"Sebenarnya kita juga lagi mengusahakan yang terbaik," tegas Risyad. "Kalo memang ada kemungkinan (rujuk), dengan proses mediasi ini ditemukan jalan keluar paling terbaik dan mohon doa-doanya juga."
(wk/nere)
