Larissa Chou dan sahabatnya, Cynthia, sempat kompak membahas nasihat dalam membina hubungan. Keduanya sepakat untuk menghindari pria yang tak bisa memperjuangkan cinta dan cuma mengumbar komitmen abal-abal.
- Ria Susilo Wardhani
- Jumat, 17 September 2021 - 14:32 WIB
WowKeren - Larissa Chou berusaha kuat menghadapi status barunya sebagai janda. Diduga belum 100 persen move on, eks istri pertama Muhammad Alvin Faiz ini sesekali melontarkan pesan bijak namun menohok.
Terkuak di postingan sahabatnya, Cynthia, Larissa tampak membagikan pesan tentang kriteria idaman. Di salah satu kalimat, terkuak nasihat untuk menjauhi pria atau hubungan yang abal-abal.
"Kalau pacaran ke jenjang pernikahan. Cari cowok yang mandiri yang bertanggung jawab ya, mandiri bukan berarti mapan ya," demikian unggahan Larissa. "Tapi orang yang berprinsip dan punya goals hidup, bisa perjuangin kamu."
"Bukan cuma yang sekedar pacaran ataupun yang komit abal-abal, dan cuma ngomong tanpa act," lanjut unggahan itu. "Percuma pacaran lama kalau gak bisa perjuangin kamu."
Tak diketahui apakah itu memang sendirian buat eks suami atau sekedar bahan renungan. Yang pasti, Larissa memang pernah membocorkan sejumlah alasan yang membuatnya bercerai dari Alvin.
Selain menilai Alvin tak pernah ada untuknya, Larissa juga menyentil eks suaminya itu masih suka bertemu dengan para wanita. Belakangan, omongan Larissa seolah terbukti lewat viralnya foto Alvin bareng geng cewek seksi.
Akibatnya, Alvin pun kembali menuai kritikan dari publik. Tak cuma Alvin, Henny Rahman sang istri baru juga disentil haters soal jaga bacot.
Sahabat Larissa lainnya, Hanny Kristianto, juga menyesalkan pernikahan kedua Alvin yang terkesan tiba-tiba. Namun menurut Hanny hal itu sudah bukan masalah lagi karena Larissa sendiri memilih fokus bekerja keras demi Yusuf.
"Soal rejeki, Allah yang ngatur. Larissa baru dikontrak kalau gak salah nilai Rp1 miliar," ujar Hanny. "Diantaranya yang dia jalankan sekarang, kecantikan, pelangsing itu. Saya kenal, pemiliknya wanita, anak pengusaha, tokoh masyarakat di Bandung. Uang itu akhirnya dibelikan untuk mobil."
(wk/riaw)
