Untuk Pertama Kalinya, Ahli Bedah AS Pasang Ginjal Babi di Tubuh Manusia
NYU Langone Health/AFP/Joe Carrotta
Dunia

Prosedur itu dilakukan di NYU Langone Health di New York City dengan melibatkan penggunaan babi yang gennya telah diubah dan tidak memicu reaksi penolakan pada tubuh.

WowKeren - Para ahli bedah di Amerika Serikat mencatat kemajuan kunci yang berpotensi untuk mengatasi masalah kurangnya organ tubuh manusia untuk transplantasi. Sehingga mereka mencoba untuk memasang ginjal babi ke manusia, yang mana ini adalah pertama kalinya.

Hasilnya, upaya itu tidak memicu penolakan langsung oleh sistem kekebalan sang penerima. Reuters melaporkan pada Selasa (19/10) bahwa prosedur itu dilakukan di NYU Langone Health di New York City dengan melibatkan penggunaan babi yang gennya telah diubah. Dengan begitu, jaringannya tidak lagi mengandung molekul yang diketahui memicu penolakan.

Sementara itu, sang penerima merupakan pasien dengan kondisi mati otak dengan tanda-tanda disfungsi ginjal. Tentu saja, percobaan ini dilakukan setelah mengantongi persetujuan dari pihak keluarga, sebelum dia akan dicabut dukungan hidupnya.

Selama tiga hari, ginjal baru yang melekat pada pembuluh darah sang penerima itu tetap dipertahankan di luar tubuhnya, untuk memungkinkan para peneliti melakukan akses untuk pengamatan. Ahli bedah transplantasi Dr Robert Montgomery mengatakan bahwa hasil tes fungsi ginjal yang ditransplantasikan "tampak cukup normal".


Montgomery yang memimpin penelitian itu mengatakan bahwa ginjal membuat "jumlah urin sebagaimana harapkan" dari transplantasi ginjal manusia. Melanjutkan pernyataannya, ia mengatakan bahwa tidak ada bukti penolakan awal yang kuat ketika ginjal babi yang tidak dimodifikasi ditransplantasikan ke primata selain manusia.

Montgomery juga mengatakan bahwa tingkat kreatinin abnormal penerima kembali normal setelah transplantasi. Kreatinin abnormal merupakan indikator fungsi ginjal yang buruk.

Menurut United Network for Organ Sharing, hampir 107.000 orang di Amerika Serikat saat ini menunggu transplantasi organ. Lebih dari 90.000 di antaranya menunggu untuk organ ginjal. Sedangkan waktu siaga untuk ginjal rata-rata antara tiga dan lima tahun.

Selama beberapa dekade, para peneliti telah bekerja membuktikan kemungkinan untuk menggunakan organ hewan untuk transplantasi. Namun upaya ini terhalang oleh masalah bagaimana mencegah penolakan langsung oleh tubuh manusia. Tim Montgomery berteori bahwa merobohkan gen babi untuk karbohidrat yang memicu penolakan, yakni molekul gula, atau glycan, yang disebut alpha-gal, akan mencegah masalah tersebut.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait