Singapura Prediksi Catat Lebih Banyak Kasus COVID-19 Omicron dalam Beberapa Minggu Mendatang
pixabay.com/Ilustrasi/Focuszaa
Dunia

Pembaruan ini disampaikan oleh MOH setelah negara itu mendeteksi dua kasus impor varian omicron pada Kamis (2/12) lalu. Kemudian diikuti dengan deteksi kasus ketiga.

WowKeren - Kementerian Kesehatan (MOH) di Singapura mengatakan pada Minggu (5/12) bahwa terdapat kemungkinan lebih tinggi di mana orang yang telah pulih dari COVID-19 berisiko terinfeksi varian omicron. MOH mengatakan bahwa varian ini mungkin lebih menular dan memiliki risiko infeksi ulang yang lebih tinggi dibanding varian lainnya seperti Beta maupun Delta.

Pembaruan ini disampaikan oleh MOH setelah negara itu mendeteksi dua kasus impor varian omicron pada Kamis (2/12) lalu. Kemudian hal ini diikuti dengan deteksi kasus ketiga varian yang sama.

MOH mengatakan bahwa pengamatan klinis awal secara global menghasilkan temuan penularan yang lebih tinggi dan risiko infeksi ulang. Pemerintah juga mengimbau warga untuk bersiap menghadapi kemungkinan penyebaran varian ini terutama di daerah perbatasan seiring dengan makin banyaknya deteksi dilaporkan di sejumlah negara.


"Singapura harus bersiap untuk mendeteksi lebih banyak kasus di perbatasan," kata MOH. "Dan di waktu yang akan datang juga di dalam komunitas kami."

MOH mengakui bahwa masih banyak pertanyaan yang belum bisa dijawab dengan jelas. Kementerian telah meninjau laporan dari Afrika Selatan dan negara-negara lain, dan secara aktif melibatkan para ahli di negara-negara yang terkena dampak untuk mendapatkan informasi langsung selama beberapa hari terakhir.

MOH juga mengatakan vaksin COVID-19 yang ada saat ini masih efektif untuk melawan varian omicron, terutama dalam melindungi orang dari penyakit parah. Pengamatan ini sebagaimana pandangan yang muncul di antara para ilmuwan di seluruh dunia. Untuk itu, kementerian mendesak mereka yang memenuhi syarat untuk divaksinasi segera melakukannya atau mendapatkan dosis ketiga untuk melindungi diri dari varian COVID-19 yang ada dan yang akan datang.

Menanggapi kekhawatiran tentang tingkat keparahan omicron, MOH mengatakan kasus yang terinfeksi varian COVID-19 ini kebanyakan menunjukkan gejala ringan. Sakit tenggorokan, kelelahan dan batuk, adalah gejala umum. MOH menambahkan bahwa sejauh ini tidak ada kematian terkait omicron yang dilaporkan.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait