PM Boris Johnson Perintahkan Investigasi Usai Eks Menterinya Ngaku Dipecat Gegara Beragama Islam
AFP
Dunia

Awalnya, Johnson mendesak Ghani untuk mengajukan keluhan resmi melalui partai Konservatif. Namun, Ghani menolak karena tuduhan itu berpusat pada pemerintah alih-alih kerja partai.

WowKeren - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson telah mengeluarkan instruksi untuk investigasi klaim mantan menterinya. Nusrat Ghani, mantan Menteri Transportasi Junior, mengklaim bahwa dia dipecat dari pemerintahan Johnson karena keyakinan yang dimilikinya.

Tak pelak, klaim ini ramai memicu kontroversi baru saat Johnson menunggu temuan penyelidikan berbeda atas pengungkapan "partygate". "Perdana menteri telah meminta Kantor Kabinet untuk melakukan penyelidikan atas tuduhan yang dibuat oleh anggota parlemen Nusrat Ghani," kata juru bicara Johnson.

Awalnya, Johnson mendesak Ghani untuk mengajukan keluhan resmi melalui partai Konservatif. Namun, Ghani menolaknya karena menurutnya, tuduhan itu berpusat pada pemerintah alih-alih kerja partai. Jubir tersebut juga mengatakan bahwa Johnson menanggapi klaim itu dengan serius.

"Perdana menteri sekarang telah meminta para pejabat untuk menetapkan fakta tentang apa yang terjadi," kata juru bicara itu. "PM menanggapi klaim ini dengan sangat serius."


Ghani menyambut langkah ini, setelah sebelumnya ia sempat melakukan pembicaraan dengan Johnson pada Minggu (23/1) malam. "Seperti yang saya katakan kepada perdana menteri tadi malam, yang saya inginkan adalah ini dianggap serius dan dia menyelidikinya," cuitnya melalui Twitter.

Melansir Al Jazeera, Ghani telah dipecat pada tahun 2020 lalu dari jabatannya sebagai menteri transportasi. Kepada Sunday Times, ia mengatakan bahwa seorang whip mengatakan jika "ke-Muslim-annya diangkat sebagai masalah" pada satu pertemuan di Downing Street. Whip merupakan penegak peraturan parlemen.

Lebih jauh dalam klaimnya, Ghani juga melanjutkan bahwa ia diberitahu bahwa "status menteri wanita Muslim membuat rekan kerjanya merasa tidak nyaman."

Kepala Whip Mark Spencer, yang berperan menjaga anggota parlemen tetap dalam agenda pemerintah, mengambil langkah yang tidak biasa dengan mengidentifikasi dirinya sebagai orang yang menjadi pusat klaim. Ia membantah keras tuduhan Ghani tersebut.

Sementara itu, beberapa anggota Partai Konservatif telah meminta perdana menteri untuk mundur setelah terungkap bahwa stafnya sering mengadakan pesta di Downing Street selama lockdown COVID-19. Johnson menghadiri setidaknya satu pertemuan, tetapi menyangkal melanggar hukum.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait