Rusia Mulai Menyerang, Warga Tiongkok yang Ada di Ukraina Diminta Untuk Pasang Bendera di Mobil
Unsplash/Ezreal Zhang
Dunia

Kedutaan Besar Tiongkok di Ukraina diketahui telah mengeluarkan peringatan kepada warganya yang ada di negara itu. Kedubes Tiongkok menyarankan warganya untuk tinggal di rumah dan menjauhi jendela atau kaca.

WowKeren - Konflik Rusia dan Ukraina telah memuncak dengan dimulainya operasi militer Rusia pada Kamis (24/2) kemarin. Sejumlah negara lantas memberikan imbauan kepada warganya yang ada di Ukraina.

Salah satunya adalah Tiongkok yang mengimbau warganya di Ukraina untuk memasang bendera Tiongkok apabila mereka bepergian menggunakan mobil. Kedutaan Besar Tiongkok di Ukraina diketahui telah mengeluarkan peringatan kepada warganya yang ada di negara itu.

Dalam pernyataannya, Kedubes Tiongkok menyarankan warganya untuk tinggal di rumah dan menjauhi jendela atau kaca untuk "menghindari cedera yang tidak disengaja". Apabila terjadi situasi berbahaya, warga Tiongkok di Ukraina diimbau tetap tenang dan menghubungi otoritas setempat sesegera mungkin.


"Jika Anda bepergian untuk waktu yang lama dengan mobil, perhatikan apakah Anda dapat mengisi bahan bakar di sepanjang jalan, untuk mengantisipasi pombensin tutup yang membuat Anda tak bisa melanjutkan perjalanan," demikian kutipan pernyataan Kedubes Tiongkok. "Bendera Tiongkok dapat ditempelkan di tempat yang jelas di badan mobil."

Selain itu, warga Tiongkok di Ukraina juga diminta untuk terus berhubungan dengan berbagai asosiasi dan perwakilan Tiongkok di negara itu. Mereka diminta untuk memperhatikan update informasi dari akun media sosial yang telah terverifikasi dan saluran resmi lainnya. Meski demikian, media The Guardian melaporkan bahwa sejauh ini Tiongkok masih belum memerintahkan atau menyarankan warganya untuk mengungsi dari Ukraina.

Di sisi lain, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Hua Chunying meminta semua pihak untuk "menahan diri" dan mencegah situasi agar tak lepas kendali. Hua mengatakan bahwa situasi saat ini "mencerminkan latar belakang sejarah yang kompleks".

Selain itu, Hua juga mempertanyakan penggunaan kata "invasi" oleh beberapa media. "Beberapa media terus menggunakan kata 'invasi' terkait situasi Rusia-Ukraina, tapi kata apa yang mereka gunakan ketika militer AS memutuskan untuk secara sepihak memulai tindakan militer terhadap Afghanistan dan Irak tanpa dasar hukum atau otorisasi dari PBB?" kata Hua.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait