Mengenal Istilah dan 7 Ciri Pelaku Gashlighting Yang Harus Diwaspadai Anak Muda
Unsplash/Eric Ward
SerbaSerbi

Gaslighting kerap terjadi dalam hubungan pertemanan, asmara bahkan keluarga. Kenali Istilah dan ciri-ciri pelaku gaslighting yang jarang disadari oleh sebagian masyarakat.

WowKeren - Belakangan ini marak istilah gaslighting di tengah milenial. Gaslighting biasa terjadi dalam hubungan pertemanan, asmara, kerja bahkan keluarga.

Sementara, makna gaslighting adalah bentuk manipulasi yang dilakukan seseorang agar terlihat berkuasa. Mereka akan mengontrol orang lain dengan cara membuat korbannya tidak yakin dengan diri sendiri.

Pandangan itu didukung oleh Direktur Asosiasi Yale Center for Emotional Intelligence sekaligus penulis "The Gaslight Effect", Robin Stern, PhD. Ia bahkan menyebut gaslighting sebagai masalah serius dan berbahaya.


"Gaslighting adalah manipulasi tertentu di mana manipulator mencoba membuat orang lain atau sekelompok orang mempertanyakan realitas, ingatan, atau persepsi mereka sendiri. Dan itu selalu menjadi masalah serius. Itu berbahaya," kata Robin Stern, PhD kepada NBC News.

Istilah gaslighting berasal dari film tahun 1944, "Gaslight" di mana suami memanipulasi istrinya agar berpikir bahwa ia benar-benar gila. Karena itu, gaslighting cenderung menciptakan hubungan tak sehat.

Namun, tak semua orang menyadari bahwa mereka mengalami gaslighting. Maka dari itu, WowKeren akan mengulas hal-hal yang sering dilakukan pelaku gaslighting untuk memanipulasi korban. Penasaran seperti apa? Yuk, simak baik-baik ya.

(wk/Sisi)

1. Tak Mau Mengakui Kesalahan


Tak Mau Mengakui Kesalahan
Unsplash/Obie Fernandez

Pelaku gaslighting seringkali tak mau mengakui kesalahan. Mereka akan terus melakukan perlawanan seolah paling benar. Pasalnya, pelaku ingin mengabaikan tanggung jawab. Pandangan itu dibenarkan oleh Psikolog sekaligus dosen Amy Morin dari Northeastern University.

"Pelaku gaslighting sering menyangkal bahwa mereka melakukan kesalahan. Mereka melakukannya untuk menghindari tanggung jawab. Penyangkalan ini dapat membuat korban gaslighting merasa tak terlihat dan tidak didengar," kata Amy Morin.

2. Menolak Mendengar Penjelasan Korban


Menolak Mendengar Penjelasan Korban
Unsplash/mostafa meraji

Korban gaslighting kerap menjadi pihak yang tertuduh. Hal itu lantaran pelaku gaslighting sering menolak untuk mendengar penjelasan korban. Akhirnya, korban akan merasa bersalah. Hal itu didukung oleh Psikolog lulusan American University of NLP Masters in Clinical Psychology, Darlene Lancer.

"Menolak mendengar dan tak mau mengerti adalah ciri gaslighting. Bahkan ketika Anda mencoba untuk mendiskusikan masalah, pelaku akan memutarbalikkan fakta seolah Anda yang salah. Dan akhirnya Anda mempertanyakan apakah Anda adalah penyebab perilaku buruk mereka," jelas Darlene Lancer.

3. Pelaku Mengungkit Polemik Masa Lalu


Pelaku Mengungkit Polemik Masa Lalu
Unsplash/Wei-Cheng Wu

Pelaku gaslighting biasanya senang mengungkit polemik masa lalu di tengah perdebatan. Pasalnya, pelaku ingin lari dari masalah. Kejadian buruk di masa lalu kemudian membuat korban kembali merasakan penyesalan. Penjelasan itu disampaikan oleh Robin Stern, PhD.

"Pelaku akan menyerang korban dengan mempertanyakan ingatan tentang suatu peristiwa di masa lalu. Mereka mungkin akan mengubah arah pembicaraan dengan mengajukan pertanyaan alih-alih menanggapi masalah yang ada sehingga lagi-lagi Anda merasa bersalah," ujar Robin Stern, PhD.

4. Pelaku Mengubah Topik Pembicaraan Di Tengah Perdebatan


Pelaku Mengubah Topik Pembicaraan Di Tengah Perdebatan
Unsplash/Alexandra MirgheČ™

Dalam istilah gaslighting, pelaku sering mengubah topik pembicaraan saat terlibat cekcok dengan korban. Mereka melakukannya demi menghindari konflik. Pelaku akan mempertanyakan pemikiran korban, alih-alih menanggapi masalah. Pandangan itu kembali dibenarkan oleh Psikolog Darlene Lancer.

"Banyak orang dalam hal ini pelaku gaslighting mengubah topik pembicaraan untuk menghindari konflik. Pelaku akan mengubah topik pembicaraan atau mempertanyakan pemikiran korban," kata Darlene Lancer.

5. Menganggap Perasaan Korban Tidak Penting


Menganggap Perasaan Korban Tidak Penting
Unsplash/Brock Wegner

Pelaku biasanya menganggap perasaan target gaslighting tidak penting. Seringkali pelaku gaslighting berlagak seolah tak memiliki polemik dengan korban. Korban pun hanya dapat memendam emosi dalam hati. Hal demikian dibenarkan oleh Psikolog University of Manchester, Saul Mcleod, PhD.

"Pelaku membuat kebutuhan atau perasaan korban tampak tidak penting. Jadi, manipulator berpura-pura lupa apa yang sebenarnya terjadi atau menyangkal sesuatu yang telah dia setujui sebelumnya," terang Saul Mcleod, PhD.

6. Bergosip Di Belakang Korban


Bergosip Di Belakang Korban
Unsplash/Omar Lopez

Pelaku gaslighting kerap berpura-pura baik di belakang korban. Sebagian pelaku senang menyebarkan gosip tentang korban sehingga munculah perasaan tidak nyaman. Pernyataan itu disampaikan oleh Psikolog sekaligus penulis "Gaslighting: Recognize Manipulative and Emotionally Abusive People and Break Free", Stepahnie Sarkis, PhD.

"Pelaku akan menyebarkan desas-desus dan gosip tentang Anda kepada orang lain. Mereka berpura-pura mengkhawatirkan Anda dan secara halus memberi tahu orang lain bahwa Anda tidak stabil secara emosional. Korban pun menjadi kebingungan sehingga terjadilah ketidaknyamanan," ujar Stephanie Sarkis, PhD.

7. Menggunakan Kata-Kata Manis Untuk Menenangkan Korban


Menggunakan Kata-Kata Manis Untuk Menenangkan Korban
Unsplash/Edward Cisneros

Pelaku gaslighting sering memanfaatkan kata-kata manis untuk mendamaikan situasi. Namun, Amy Morin berpendapat bahwa perkataan manis tersebut palsu. Pasalnya, pelaku gaslighting hanya berniat lari dari tanggung jawab.

"Mereka (pelaku) akan menggunakan kata- kata yang baik dan penuh kasih untuk mencoba memuluskan situasi. Mereka mungkin mengatakan sesuatu seperti 'Kamu tahu betapa aku mencintaimu', 'Aku tidak akan pernah menyakitimu' yang memungkinkan orang tersebut melarikan diri dari tanggung jawab atau konsekuensi atas perilakunya yang menyakitkan," jelas Amy Morin.

Nah, sobat WowKeren patut waspada terhadap 7 tanda pelaku gaslighting di atas ya. Membahas lebih dalam tentang gaslighting, WowKeren akan mengulas tanda-tanda seseorang telah menjadi korban gaslighting di artikel selanjutnya. Penasaran seperti apa? Nantikan artikel selanjutnya ya. See you!

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait