Peraturan FIFA Tak Gunakan Gas Air Mata Dilanggar di Stadion Kanjuruhan
Getty Image
Sports

Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) telah melarang tegas penggunaan gas air mata di stadion kembali menjadi perbincangan ramai usai tragedi yang terjadi di Kanjuruhan, Malang.

WowKeren - Pertandingan sepak bola antara Arema FC dan Persebaya memakan ratusan korban jiwa. Hal ini diawali karena kericuhan para suporter Arema yang kecewa atas kekalahan di kandang sendiri. Pihak berwajib kemudian menembakkan gas air mata yang semakin memperkeruh keadaan.

Saat ini, dilaporkan ada 127 korban meninggal atas tragedi di Kanjuruhan, Malang ini. Dua di antaranya adalah polisi dan hampir 100 korban meninggal di stadion serta sisanya mengembuskan napas terakhir setelah dibawa ke rumah sakit.

Penggunaan gas air mata dari pihak kepolisian ini tentu mendapatkan kritik tajam dari publik saat ini. Hal ini karena gas air mata membuat oksigen di dalam stadion berkurang tajam mengingatnya puluhan ribu orang yang ada di dalamnya.

Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) pun ternyata sudah melarang tegas penggunaan gas air mata sejak bertahun-tahun lalu. FIFA bahkan melarang gas air mata dibawa meski tidak digunakan.


Larangan penggunaan gas air mata ini masuk pada peraturan FIFA pasal 19 B soal pengamanan di luar lapangan. "Senjata api atau 'gas pengendali masa' tidak boleh dibawa atau digunakan," bunyi pernyataan FIFA.

Pihak kepolisian sendiri mengungkapkan bahwa penembakan gas air mata ini dilakukan karena kericuhan suporter. Korban mulai berjatuhan karena berdesak-desakan menuju pintu keluar sehingga kekurangan oksigen.

"Untuk menanyakan atau melampiaskan. Pengamanan melakukan upaya pencegahan dan melakukan pengalihan supaya mereka tidak masuk ke lapangan dan mengejar para pemain. Karena sudah mulai anarkis sudah menyerang petugas dan merusak mobil dan akhirnya karena gas air mata mereka keluar ke satu titik di pintu keluar," Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta di Malang, Minggu (2/10).

"Yaitu kalau enggak salah di pintu 10, ya. Kemudian terjadi penumpukan dalam proses penumpukan itulah terjadi sesak napas kurang oksigen yang oleh tim medis dilakukan upaya pertolongan yang ada di dalam stadion dan dievakuasi ke beberapa rumah sakit," lanjutnya.

(wk/alfa)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait