7 Cara Sikapi Pernikahan Toxic, Lakukan Sebelum Terlambat!
Pexels/cottonbro
SerbaSerbi

Dalam artikel kali ini, tim redaksi WowKeren akan menghadirkan beberapa cara efektif untuk menyikapi pernikahan toxic. Simak informasi lengkapnya berikut ini.

WowKeren - Isu tentang pernikahan toxic jadi perbincangan hangat usai dugaan kasus KDRT Rizky Billar terhadap Lesti Kejora terungkap. Publik tak menyangka jika pasangan yang dikenal harmonis ini ternyata memiliki hubungan toxic.

Setiap pernikahan pasti memiliki dinamika karena sulit untuk menyatukan dua manusia dengan pikiran dan kepribadian yang berbeda-beda. Hal itu biasanya memicu perselisihan antara suami dan istri, yang jika dibiarkan bisa menjadi bom waktu yang akan menghancurkan pernikahan.


Hubungan toxic biasanya ditandai dengan adanya perasaan tidak nyaman saat berinteraksi dengan pasangan, baik dalam hal perasaan, pikiran hingga fisik. Hal ini tak hanya menodai kesucian pernikahan, namun juga mengganggu kesejahteraan individu.

Anda harus berhati-hati jika hubungan seperti ini sudah mengarah pada hal-hal negatif seperti perselingkuhan dan kekerasan fisik. Hal ini bisa membuat Anda merasa tidak bahagia dan tersiksa secara fisik maupun batin.

Jika dalam artikel sebelumnya tim redaksi telah menunjukkan tanda-tanda pernikahan toxic, kali ini kami akan membagikan cara untuk menyikapinya. Simak informasi lengkapnya berikut ini.

(wk/eval)

1. Introspeksi Diri


Introspeksi Diri
Pexels/Alex Green

Pertama-tama, Anda harus bisa mengakui bahwa Anda sedang terjebak dalam pernikahan toxic. Pernikahan sifatnya dua arah, sehingga Anda juga memiliki andil jika hubungan dengan pasangan menjadi toxic. Pasangan toxic bukan satu-satunya penyebab hubungan jadi tidak sehat, sebab pembiaran yang Anda lakukan hingga tersakiti juga bisa menjadi racun di pernikahan itu sendiri.

Oleh sebab itu, mulailah melakukan introspeksi diri sebelum melangkah ke tahap selanjutnya. Tanyakan pada diri sendiri apakah ada yang salah dengan sikap dan perilaku Anda pada pasangan. Dengan menerima dan mengakui situasi ini, kita akan lebih mudah untuk memperbaikinya.

2. Komunikasikan Kekhawatiran Anda


Komunikasikan Kekhawatiran Anda
Pexels/cottonbro

Setelah menyadari bahwa Anda menjalani pernikahan toxic, sebaiknya segera bicarakan hal ini dengan pasangan. Utarakan apa yang Anda rasakan dengan sejujurnya tanpa harus menyakiti perasaan pasangan. Oleh sebab itu, perhatikan juga tingkat kematangan emosi pasangan agar pembicaraan ini tak sampai memicu pertengkaran.

Terlepas dari respons pasangan, berani menyampaikan uneg-uneg akan membuat kalian memikirkan masalah yang ada dengan lebih serius. Cari solusi terbaik bagi kedua belah pihak, entah itu memperbaiki atau bahkan mengakhiri hubungan yang toxic.

3. Bersikap Objektif


Bersikap Objektif
Pexels/Maria Lindsey Content Cre

Usahakan untuk tetap bersikap objektif dalam menyikapi masalah pernikahan Anda. Jangan hanya melihat sisi negatif pasangan dan mengabaikan semua kebaikannya. Akui hal itu dan apresiasi kelebihan mereka sesuai dengan realita yang ada.

Selain itu, jangan pernah menipu diri sendiri karena hanya Anda dan pasangan yang paling tahu tentang pernikahan kalian. Anda bisa mengambil keputusan yang tepat dengan memandang masalah secara objektif dan jujur pada diri sendiri.

4. Kelola Emosi Sebaik Mungkin


Kelola Emosi Sebaik Mungkin
Pexels/Mikhail Nilov

Sikapi pernikahan toxic dengan kepala dingin dan jangan pernah melawan "api" dengan "api". Saat pasangan sedang dipenuhi dengan emosi, usahakan untuk tidak terbawa suasana dan ikut meledak karenanya. Hal itu hanya akan memperburuk suasana sehingga kalian tidak bisa mengambil keputusan dengan tepat.

Oleh sebab itu, kelola emosi dengan sebaik mungkin dan beri ruang pada pasangan sampai dia benar-benar merasa tenang. Selalu utamakan kesehatan mental dan emosional diri sendiri dan pasangan agar kalian bisa membicarakan masalah yang ada dengan nyaman.

5. Perbanyak Sosialisasi


Perbanyak Sosialisasi
Pexels/Andrea Piacquadio

Saat terjebak dalam pernikahan toxic, usahakan untuk selalu mengelilingi diri Anda dengan lingkungan yang positif. Perbanyak sosialisasi dan habiskan waktu dengan orang-orang yang bisa membuat Anda merasa lebih baik, seperti keluarga maupun sahabat dekat.

Selain itu, perbanyak waktu untuk diri sendiri alias me time. Lakukan hal-hal yang bisa membuat Anda bahagia, seperti mengerjakan hobi atau sekadar jalan-jalan dan menonton film di bioskop.

6. Minta Bantuan Orang Lain


Minta Bantuan Orang Lain
Pexels/cottonbro

Mereka yang terjebak dalam pernikahan toxic seringkali membutuhkan bantuan dari pihak ketiga seperti teman, keluarga maupun seorang profesional. Pasalnya, mereka butuh untuk didengar, dihibur maupun diberi saran dari sudut pandang orang lain.

Selain itu, Anda juga bisa meminta bantuan pada pengacara jika berniat mengakhiri pernikahan toxic. Dukungan yang diberikan oleh orang lain bisa membuat Anda menjadi lebih kuat dalam menyikapi hubungan yang tidak sehat.

7. Berani Membuat Pilihan


Berani Membuat Pilihan
Pexels/Andrea Piacquadio

Ada banyak orang yang memutuskan untuk bercerai karena ingin segera terbebas dari ikatan pernikahan yang toxic. Namun penting untuk tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan agar tak ada penyesalan di kemudian hari.

Selalu dengarkan suara hati Anda dan buat keputusan dengan serasional mungkin. Persiapkan mental Anda untuk menghadapi masalah serupa jika berniat untuk mempertahankan hubungan. Usahakan juga untuk selalu menjaga komunikasi dengan pasangan agar hubungan kalian menjadi lebih baik lagi.

Sebaliknya jika Anda memutuskan untuk mengakhiri hubungan, pikirkan secara matang hal-hal yang mungkin terjadi di masa depan dan bagaimana Anda akan menghadapi masa peralihan. Jangan pernah mengambil keputusan saat emosi agar tak menjadi bumerang di masa depan.

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru