Enggan Punya Anak, Kenali Faktor Penyebab Pasangan Memilih Childfree
Unsplash/Becca Tapert
SerbaSerbi

Makin banyak muncul pasangan yang berkomitmen childfree. Kenali beberapa penyebab umum banyak pasangan memilih childfree alias enggan punya anak setelah menikah.

WowKeren - Childfree atau keputusan untuk tak memiliki anak pasca menikah semakin banyak disepakati oleh pasangan muda. Istilah ini kian populer berkat perkembangan dunia online yang begitu pesat. Jurnalis Anne Kingston yang menulis buku "The Case Against Have Kids" membenarkan hal tersebut.

"Percakapan tentang tidak memiliki anak semakin meledak berkat media sosial itu benar-benar tumbuh secara online secara eksponensial. Orang-orang banyak membicarakannya. Seringkali secara anonim, tetapi mereka membicarakannya," kata Anne.

Tentunya keputusan childfree diambil setelah melewati berbagai pertimbangan. Tak hanya demi alasan personal, faktor eksternal seperti lingkungan juga mempengaruhi keputusan childfree. Alasan psikologi dan ketidaksiapan secara mental juga menjadi pemicu munculnya keinginan childfree.


Pasalnya, penulis buku "Childfree & Happy" Victoria Tunggono mengatakan memiliki anak tak hanya siap secara materi dan fisik, melainkan juga kesiapan secara mental. Bila tidak diperhatikan, masalah atau hal-hal yang tak diinginkan pasca menjadi orangtua berisiko terjadi.

"Saya pikir, kalau mau menjadi orang tua itu tidak hanya siap dalam hal materi dan fisik saja, tetapi juga harus ada kesiapan mental dari seorang yang ingin atau yang sudah menjadi orang tua untuk bagaimana melayani anaknya kelak. Bukan hanya orang tua harus melayani, tetapi juga harus didasari oleh keinginan dari masing-masing pribadi," kata Victoria.

WowKeren pun telah merangkum beberapa faktor penyebab pasangan memilih childfree. Pengertian serta dampak childfree sendiri juga sudah disampaikan di artikel sebelumnya. Penasaran apa saja? Tak perlu menunggu lama, yuk langsung simak dalam ulasan berikut ini.

(wk/Sisi)

1. Tak Siap Jadi Orangtua


Tak Siap Jadi Orangtua
Pexels/Emma Bauso

Alasan utama pasangan memilih childfree lantaran mereka tak memiliki kesiapan untuk menjadi orangtua. Ketidaksiapan ini bisa disebabkan karena beberapa alasan. Sosiolog Amy Blackstone dari University of Maine melihat alasan mereka tak siap menjadi orangtua lantaran mengkhawatirkan nasib pekerjaan dan karier setelah memiliki anak.

"Banyak pesangan bekerja dan ingin terus mengembangkan karier mereka. Bekerja dan mengurus anak membuat sebagian orang stres dan kehabisan tenaga. Hal ini ditakutkan mereka yang tak siap menjadi orangtua, mungkin lebih cenderung menunda atau mempertimbangkan kembali untuk memiliki anak," kata Amy.

2. Kesehatan


Kesehatan
Unsplash/Olga Kononenko

Faktor kesehatan atau fisik juga dapat memicu munculnya keinginan childfree. Penulis buku "Childfree & Happy" Victoria Tunggono mengatakan masalah kesehatan yang disebabkan penyakit turunan atau ketidakmampuan fisik mereka untuk memiliki anak bisa menjadi penyebab childfree. Pasalnya, beberapa orang takut akan muncul masalah kesehatan serius usai memiliki anak.

"Fisik tidak mampu, misalkan dia punya penyakit turunan atau dia secara fisik tidak bisa punya anak, tidak mampu dan ya itu. Karena fisik diri sendiri atau fisik pasangan, dia sudah menikah tapi dia melihat tidak mampu kayanya gak deh mendingan gak usah dari pada ribet," jelas Victoria.

3. Ekonomi


Ekonomi
Unsplash/Towfiqu barbhuiya

Faktor ekonomi juga menjadi alasan terbesar seseorang atau pasangan memilih childfree. Mereka yang belum mapan secara finansial lebih memilih untuk tak memiliki anak agar tidak menimbulkan masalah atau beban baru di kemudian hari. Psikoterapis Dr. Aman Bhonsle, PhD membenarkan pandangan demikian.

"Jika pasangan tidak mapan secara finansial atau sedang berjuang secara profesional, maka memiliki anak mungkin bukan ide yang baik. Beberapa pasangan lebih memilih kehidupan yang bebas dan mudah. Mereka tidak harus berurusan dengan kerepotan sekolah dan semuanya yang memerlukan biaya tambahan," terang Dr. Bhonsle.

4. Masalah Psikologis


Masalah Psikologis
Unsplash/Priscilla Du Preez

Victoria Tunggono menilai masalah psikologis juga mempengaruhi keinginan seseorang untuk tidak memiliki anak. Masalah psikologis bisa disebabkan karena trauma, depresi atau kelainan mental yang membuat mereka belum siap memiliki anak. Orang-orang seperti ini biasanya sadar bahwa mereka tak mampu mengurus anak dan memilih untuk childfree.

"Jadi yang tadi psikologis itu karena saya punya kelainan masalah mental jadi saya tidak mau. Saya aja belum selesai dengan diri saya sendiri saya sudah harus punya anak, akhirnya kan nanti jadi toxic dan orang-orang memilih childfree itu mereka sadar bahwa mereka secara mental tidak mampu maka mereka memilih untuk childfree," jelas Victoria.

5. Isu Lingkungan


Isu Lingkungan
Pexels/mentatdgt

Seseorang atau pasangan yang begitu peduli akan kelestarian lingkungan biasanya memilih childfree. Mereka percaya dengan tidak memiliki anak dapat memberikan kontribusi positif untuk lingkungan. Sebaliknya, menurut penganut childfree memiliki banyak anak hanya akan menambah beban negara dan lingkungan. Penulis sekaligus peneliti Leslie W. Harga membenarkan hal itu.

"Semakin banyak penduduk memicu lebih banyak sumber daya, menciptakan lebih banyak polusi dan lebih banyak limbah. Bagi orang-orang yang peduli dengan lingkungan seperti kelebihan populasi hingga perubahan iklim, memilih untuk tidak memiliki anak adalah salah satu cara mereka dapat berdampak positif terhadap lingkungan," kata Leslie.

6. Alasan Personal


Alasan Personal
Unsplash/Max Harlynking

Selanjutnya, terdapat alasan personal yang muncul karena keinginan diri sendiri. Mereka percaya childfree akan membuat hidup lebih bahagia dan sejahtera. Alasan personal ini bisa berkaitan dengan karier, keinginan untuk bebas dan pergi ke tempat-tempat jauh tanpa memusingkan urusan anak.

Seseorang yang tak ingin memiliki anak cenderung akan mencari pasangan yang mempunyai pemikiran serupa. Pasalnya, keputusan childfree biasanya harus disepakati oleh kedua belah pihak yang telah menikah. Jika salah satu menginginkan kehidupan berbeda, maka hubungan tak dapat berjalan selaras dan hanya akan menimbulkan masalah di kemudian hari.

7. Gaya Hidup


Gaya Hidup
Unsplash/Priscilla Du Preez

Keinginan childfree juga dapat muncul karena gaya hidup. Psikoterapis Dr. Aman Bhonsle, PhD menyebut setiap pasangan memiliki gaya hidup dan tujuan masing-masing. Mereka yang senang dengan kehidupan keluarga besar cenderung ingin memiliki banyak anak. Berbeda jika mereka terbiasa hidup sendiri dan tak ingin ribet dengan persoalan anak-anak, maka childfree dapat dipilih untuk mewujudkan hal tersebut.

"Memiliki anak bergantung pada tujuan profesional, pribadi, dan sosial pasangan sebagai individu dan juga sebagai tim. Itu tergantung pada jenis gaya hidup yang ingin Anda bangun untuk diri sendiri dan pasangan. Generasi dahulu percaya memiliki anak membuat hidup mereka menyenangkan dan tak membosankan," papar Dr. Bhonsle.

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait