Tarif Ojol Resmi Naik, Driver dan Penumpang Justru Sama-sama Mengeluh?
Unsplash/Dino Januarsa
Nasional

Menurut Kementerian Perhubungan, penyesuaian biaya jasa ini dilakukan dalam rangka adanya penyesuaian terhadap beberapa komponen biaya jasa seperti BBM, UMR, dan komponen perhitungan jasa lainnya.

WowKeren - Tarif ojek online alias ojol resmi naik mulai Minggu (11/9) pukul 00.00 WIB. Menurut Kementerian Perhubungan, penyesuaian biaya jasa ini dilakukan dalam rangka adanya penyesuaian terhadap beberapa komponen biaya jasa seperti BBM, UMR, dan komponen perhitungan jasa lainnya.

Lantas, apakah kebijakan ini disambut baik oleh para driver ojol? Menurut seorang driver ojol di Bogor, kenaikan tarif tersebut tak lantas menguntungkan pengemudi karena biaya potongan dari perusahaan pemilik aplikasi turut naik hingga 20 persen dari total pembayaran penumpang.

"Sama aja, Bang, tarif naik juga enggak ngaruh. Masalahnya penarikan (potongan) ke kantornya makin gede. Jadi sama saja, enggak bikin kita untung," ungkap seorang driver ojol bernama Hendri Hermawan kepada detikcom. "Sekarang misalnya ongkos penumpang bayar 26 ribu, kalau dulu saya dipotong cuma 10 persen, dapetlah di atas 20 ribu yang masuk ke saya pribadi, sisanya masuk kantor. Sekarang dari 26 ribu dipotong 20 persen, kita dapet cuma dapet 20 ribu pas."

Hal senada juga disampaikan oleh driver ojol di Jakarta Selatan. Menurut seorang driver bernama Aulia Muchtar, kebijakan kenaikan tarif ini lebih menguntungkan perusahaan.

"Naiknya juga sebenarnya tidak sesuai sama harapan kita. Naiknya itu cuma Rp 500. Terus kalau bisa, potongan dari aplikatornya itu 10 persen, biar tidak membebani ke customer-nya. Jadi yang ngebebanin ke customer itu bukan mahalnya argo, tapi biaya pemesanan, asuransi, sama macam-macam dari aplikasi," bebernya.


Kenaikan tarif ini juga dinilai mulai berdampak pada jumlah pengguna ojol. Aulia menilai jumlah pelanggan yang biasanya banyak di hari libur kini berkurang.

"Percuma naik argo kalau potongan sama biaya lain-lain masih banyak. Harapan saya potongan sama biaya pemesanan lebih di-press," tukasnya.

Sementara itu, kenaikan tarif ojol ini dikeluhkan oleh pihak penumpang. Pasalnya, kenaikan tarif dinilai terlalu besar.

"Sebagai pengguna ojol ini kan ada kenaikan tarif dampaknya gede banget ya, berasa banget tarifnya naik juga. Jadi berasa ngeluarin uang buat ongkos doang," tutur salah seorang pengguna ojol bernama Yulia. "Ya rada kesel ya sebenernya karena ya itu makin boros."

Namun apabila tidak ada penyesuaian tarif ojol, Yulia juga merasa kasihan dengan para driver. Mengingat harga BBM sudah dinaikkan sejak pekan lalu.

"Jadi permasalahannya kan di BBM gitu," pungkasnya.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait