7 Kuliner Ekstrem dari Indonesia, Berani Coba?
Kuliner

Kalian pasti pernah mendengar ulat sagu, tikus, laron hingga darah babi yang menjadi bahan dasar kuliner di suatu daerah, kan?

WowKeren - Wisata kuliner merupakan hal yang tidak boleh dilewatkan jika berkunjung ke suatu daerah. Mencicipi makanan khas daerah lain menjadi kenikmatan sendiri bagi sebagian orang. Seseorang juga dapat merasa akrab dengan budaya setempat hanya lewat makanan, lho.

Nah, dengan beragam suku dan budaya, kuliner dari berbagai daerah Indonesia tentu tak sama. Mereka memiliki ciri khas sendiri yang terkadang tidak terduga-duga. Seperti makanan dengan bahan dasar yang ekstrem untuk orang lain.

Kalian pasti pernah mendengar ulat sagu, tikus, laron hingga darah babi yang menjadi bahan dasar kuliner di suatu daerah, kan? Ingin tahu lebih lengkap terkait makanan tersebut? Simak di bawah ini.

(wk/nris)

1. Rempeyek Laron yang Gurih Asal Jawa Tengah


Rempeyek Laron yang Gurih Asal Jawa Tengah

Laron merupakan serangga kecil yang biasanya muncul usai hujan. Hewan ini dianggap pengganggu karena seseorang akan merasa jijik dan geli jika dihinggapi laron. Nah, uniknya di Yogyakarta, Wonogiri dan daerah Jawa Tengah lainnya, laron malah dijadikan sebagai hidangan pendamping makanan yakni rempeyek laron.

Rempeyek laron sebenarnya sudah cukup terkenal. Hidangan ini sudah banyak dijual di pasaran untuk dijadikan oleh-oleh. Apalagi harganya juga cukup terjangkau dan memiliki gizi tinggi, lho. Laron mengandung protein hingga 65%, asam amino yang komplit, vitamin B, asam olet, asam linoleat dan lemak 31%.

Pembuatan rempeyek laron tidak berbeda dari rempeyek biasa. Hanya saja kacang digantikan dengan laron. Mengenai rasa, dapat dikatakan lezat dan gurih, tidak ada tekstur lembek dari laron jika telah digoreng. Namun, bagi yang tidak biasa, mungkin kalian merasa geli dan tidak tahan dengan bau amisnya.

2. Sate Ulat Sagu, Kuliner Tradisional Papua


Sate Ulat Sagu, Kuliner Tradisional Papua

Masyarakat Papua memiliki masakan tradisional yang "serem" juga, yaitu sate ulat satu. Kuliner yang biasa disebut dengan "Koo" oleh masyarakat setempat ini sangat digemari oleh masyarakat di daerah tersebut. Saat ini juga untuk mendapatkan ulat sagu juga mudah karena banyak dijual di pasar..

Ulat sagu sendiri berasal dari pohon sagu yang potong-potong dan dibiarkan membusuk. Nah, mereka akan membelah terlebih dahulu batang tersebut untuk mendapatkan ulat sagu. Bentuknya cukup menggemaskan karena berwarna putih dan gemuk. Namun, bagaimana jika di makan, ya?

Biasanya masyarakat Papua mengonsumsi ulat sagu mentah-mentang. Namun ulat ini bisa ditumis dengan berbagai bumbu, digoreng atau dijadikan sate seperti kebanyakan. Perlu kalian tahu, meski terlihat menjijikkan ulat sagu memiliki protein yang tinggi, lho. Masyarakat Papua terkadang menggunakannya untuk menambah stamina.

3. Paniki Santan dari Sulawesi Selatan


Paniki Santan dari Sulawesi Selatan

Pernah mendengar paniki santan atau kelelawar santan? Makanan khas Sulawesi Selatan ini banyak dibicarakan karena sangat unik. Dengan olahan santan dan rempah-rempah khas Indonesia yang kental, kelelawar tak lagi menyeramkan, malah lezat, lho.

Selain itu, paniki santan memiliki unsur pedas yang lumayan terasa. Namun biasanya hal tersebut dapat disesuaikan dengan selera masing-masing. Mengonsumsi kelelawar, mungkin kalian akan teringat saat memakan ceker ayam lantaran dagingnya yang tidak terlalu banyak.

4. Darah dan Empedu Ular Kobra Mampu Menyembuhkan Berbagai Penyakit


Darah dan Empedu Ular Kobra Mampu Menyembuhkan Berbagai Penyakit

Kobra merupakan hewan yang menakutkan serta mematikan. Namun untuk sebagian orang hewan ini rupanya dapat mengatasi penyakit pada diri mereka. Hal tersebut yang membuat darah ular kobra hingga saat ini masih laku keras di pasaran. Selain dikonsumsi darah dan empedunya, daging ular juga diolah menjadi sate dan sup.

Untuk mengambil darah, ular akan dipotong kepalanya terlebih dahulu. Kemudian darah langsung dialirkan dari tubuh ular tersebut. Manfaat mengonsumsi darah dan empedu ular sendiri cukup beragam. Mulai dari mengatasi penyakit kulit seperti jerawat, menyembuhkan kencing manis, tekanan darah tinggi, asma liver dan masih banyak lagi.

5. Botok Tawon yang Nikmat


Botok Tawon yang Nikmat

Warga Jawa Timur mungkin tidak asing dengan botok tawon. Mesti aneh, makanan ini sangat digemari oleh masyarakat, lho. Nah, bahaya yang digunakan bukan tawon yang sudah dewasa melainkan sarang tawon bersama dengan larva yang masih ada di dalamnya.

Sarang tawon kemudian diiris kecil-kecil agar dapat bungkus ke dalam daun pisang seperti botok kebanyakan. Sebelumnya, sarang tawon sudah diberi bumbu berupa cabai, gula merah, asam, tomat dan bawang merah. Botok kemudian tinggal dikukus hingga daunnya layu.

6. Lawar Bali, Olahan Darah Babi Khas Bali


Lawar Bali, Olahan Darah Babi Khas Bali

Lawar Bali tidak jauh berbeda dari urap-urap yang biasa di jual di pasaran. Namun yang khas dari hidangan ini adalah darah babi yang dicampurkan ke dalam bumbu, kelapa serta sayuran.

Selain darah babi, lawar Bali biasanya menggunakan daging yang tak biasa seperti penyu. Tak jarang juga dihidangkan dengan daging lainnya seperti babi, itik dan ayam. Bagaimana? Apa kalian tertarik mencobanya?

7. Tikus Panggang dari Minahasa


Tikus Panggang dari Minahasa

Pernah membayangkan rasanya memakan daging tikus? Masyarakat Minahasa mungkin sudah terbiasa dengan hidangan ini. Tikus panggang merupakan kuliner ekstrem yang populer di sana.

Eits, jangan khawatir, tikus yang digunakan bukan yang tinggal di saluran pembuangan melainkan kebun. Jadi, tikus tersebut hanya memakan rumput dan biji-bijian. Untuk memastikannya, kalian dapat melihat dari ekor tikus kebun yang berwarna putih.

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel