Masyarakat Wamena Panik Rasakan Gempa, BMKG Minta Waspadai Daerah Longsor
Nasional

Warga sempat panik saat merasakan goncangan berkekuatan 6,1 SR, mereka pun berhamburan keluar dari dalam bangunan.

WowKeren - Gempa berkekuatan 6,1 skala richter (SR) baru saja mengguncang Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Minggu (16/12), pukul 18.42 WIT. Gempa tersebut juga dirasakan warga di enam daerah lainnya yakni, Keerom, Kota Jayapura, Wamena, Timika, Nabire, Merauke, dan Kabupaten Jayapura.

BMKG menyatakan gempa dengan kekuatan 6,1 SR itu berlokasi di Barat Daya Keerom. "Di darat 52 KM Barat Daya Keerom, Papua, kedalaman 106 KM," kata Kepala Balai Besar BMKG Wilayah V Jayapura, Petrus Demon Sili, Minggu (16/12).

Di Wamena, warga sempat panik saat merasakan goncangan gempa. Beberapa warga yang sedang menginap di salah satu hotel di daerah tersebut bahkan tampak berhamburan keluar.

"Tadi saya merasakan gempa, sehingga saya berlari keluar kamar," terang seorang warga bernama Marro. "Tidak tahunya di luar sudah ada juga yang mencari perlindungan. Semoga tidak terjadi apa-apa."

View this post on Instagram

Update : Info Gempa Mag 6.1 SR, 16-Des-18 18:42:36 WIT, Lok:3.78 LS-140.57 BT (di darat, 52 km BaratDaya Keerom-Papua),Kedlmn: 106km, drskn di Keerom III-IV MMI, di Wamena III-IV MMI, di Jayapura II-III MMI, di Sentani II-III MMI, di Merauke II MMI, di Nabire II MMI dan di Bovendigoel II MMI ::BMKG


A post shared by Info BMKG Papua (@infobmkgpapua) on

BMKG masih belum mengidentifikasi adanya aktivitas gempa susulan. Meski demikian, Petrus meminta masyarakat yang berada dekat dengan lokasi gempa untuk tetap meningkatkan kewaspadaannya. "Kami mengimbau masyarakat di wilayah dekat lokasi sumber gempa Papua agar tingkatkan kewaspadaan," tutur Petrus.

Tak hanya itu, Petrus juga meminta warga berhati-hati di daerah perbukitan atau lereng. Pasalnya, tanah longsor dapat terjadi apabila ada gempa susulan. "Berhati-hatilah di daerah perbukitan atau lereng yang rawan longsor," ujar Petrus.

Meski BMKG terus melakukan pantauan, tidak ada teknologi yang bisa memperkirakan secara pasti kapan gempa susulan akan terjadi. Sehingga Petrus juga berharap masyarakat tidak terpengaruh oleh sumber-sumber yang mengatakan akan terjadi gempa susulan yang lebih besar.

"Yang jelas info semacam ini tidak benar," terang Petrus. "Karena sampai saat ini tidak ada metode dan teknologi yang dapat digunakan untuk memprakirakan kapan terjadi gempa bumi."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru