Erupsi Gunung Karangetang Berstatus Tanggap Darurat, Ratusan Warga Desa Batubulan Masih Terisolasi
Nasional

Sebelumnya dikabarkan ada dua kampung yang terisolir hingga bantuan terpaksa diberikan via laut.

WowKeren - Aktivitas Gunung Karangetang di Kabupaten Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) di Sulawesi Utara dikabarkan meningkat. Tercatat adanya guguran batu lava panas yang menerjang Kali Marebuhe dan Kali Batuare, Kampung Batubulan, Kabupaten Sitaro, pada Sabtu (2/2) lalu.

Terus meningkat, erupsi Gunung Karangetang ini menyebabkan guguran lava mengalir di sisi gunung. Terpantau dari petugas Pos Pengamatan Gunung (PPG) Karangetang, guguran lava sudah mengalir sampai ke laut hingga Kamis (7/2). Lava juga menutupi jalan utama warga dan membuat dua kampung terisolir.

Akibat erupsi Gunung Karangetang tersebut, dua kampung dikabarkan terisolir, yakni Kampung Batubulan dan Kampung Beba. Hal itu membuat bantuan harus disalurkan lewat jalur laut.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sitaro Bob Wuaten, menyatakan jika masih ada ratusan warga yang terisolir di Desa Batubulan. "Iya betul, Desa Batubulan sudah terisolir sejak Selasa (5/2/2019). Di sana, penduduknya ada 508 jiwa, yang sudah keluar ada 22 jiwa. Mereka pergi ke rumah saudara-saudaranya. Jadi masih ada 486 jiwa," terang Bob seperti dilansir Kompas pada Sabtu (9/2).


Kendati demikian, Bob menjelaskan jika para warga yang masih terisolir tersebut berada di daerah yang aman. Sementara itu, sejumlah warga yang sudah keluar dari Desa Batubulan pergi mengungsi ke rumah saudara-saudara mereka. "Yang mengungsi di Batubulan itu 17 kepala keluarga, karena rumah mereka berada di daerah yang harus steril. Itu sesuai arahan pusat vulkanologi," lanjut Bob.

Status tanggap darurat sudah ditetapkan terkait peningkatan aktivitas erupsi Gunung Karangetang ini. "Itu mulai tanggal 6 Februari 2019. Rencana ini 7 hari. Kalau keadaan aktivitas gunung masih tinggi bisa diperpanjang, fleksibel. Tanggap darurat hanya 7 hari ini, supaya kita lebih cepat. Karena target hanya mengeluarkan orang dari daerah steril itu," terang Bob.

Untuk bantuan pengevakuasian, Bob menjelaskan sudah ada beberapa personel Basarnas dan juga TNI Polri. Selain itu, ada pula personel dari BNPB yang siap untuk menangani status tanggap darurat ini.

Sementara untuk bantuan logistik, Bob menjelaskan stok masih tersedia dan cukup untuk 15 hari ke depan. Namun, ia menyebut ada kekurangan di jumlah kasur untuk warga.

"Bantuan untuk pengungsi masih cukup 15 hari. Kemudian bagi warga sudah dikasih bantuan pangan, berupa beras dari Dinas Sosial ada 500 kilogram. Jadi masih cukuplah buat tiga sampai empat hari," jelas Bob. " Warga di sana sudah agak aman. Cuma masih ada kekurangan sedikit, jumlah kasur masih perlu ditambah. Jadi sementara diupayakan, paling tidak Sabtu (9/2/2019) pagi sudah ada kasur semua."

(wk/silm)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru