Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat, Rachland Nashidik, memberikan penilaiannya tentang Debat Pilpres kedua.
- Bertilia Puteri
- Kamis, 21 Februari 2019 - 08:50 WIB
WowKeren - Debat Pilpres 2019 yang kedua telah usai digelar pada Minggu (17/2) kemarin. Agenda debat tersebut masih terus ramai diperbincangkan hingga kini.
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat, Rachland Nashidik, pun buka suara tentang jalannya debat Pilpres kedua yang mempertemukan Joko Widodo dan Prabowo Subianto tersebut. Rachland menilai bahwa Prabowo terlalu sabar dalam menghadapi serangan yang dilancarkan oleh Jokowi.
Menurut Rachland, Jokowi memberikan beberapa data yang keliru dalam debat Pilpres kedua. Namun, Prabowo justru gagal untuk menunjukkan kekeliruan tersebut.
"Pak Prabowo kemarin menurut saya gagal," ujar Rachland di Media Center Prabowo-Sandi, Selasa (19/2). "Gagal untuk perlihatkan kepada publik bahwa ia tahu apa yang dikatakan Pak Jokowi itu keliru."
Menurut Rachland, para pendukung Prabowo ingin sang Capres bertekad untuk melawan semua argumen dan kekeliruan Jokowi dengan fakta. Ia juga menyebut bahwa tak ada kata sungkan dalam sebuah debat.
"Sebagai penonton, saya ingin Pak Prabowo punya tekad. Namanya juga debat, kok sungkan-sungkan," terang Rachland. "Apa salahnya berargumen menunjukkan fakta-fakta bahwa yang disampaikan Jokowi itu keliru?"
Meski Ketua Umum Partai Gerindra tersebut belum bisa menunjukkan kekeliruan data Jokowi di arena debat, sejumlah lembaga dan media massa justru mengambil alih peran tersebut. Rachland menjelaskan bahwa banyak lembaga yang melakukan cek fakta atas pernyataan-pernyataan sang petahana.
Contohnya adalah saat Jokowi mengklaim selama masa kepemimpinannya tidak ada lagi kebakaran hutan. Lembaga Greenpeace pun membantah hal tersebut lewat akun Twitter mereka.
Greenpeace mengungkapkan bahwa kebakaran hutan besar terjadi pada 2015. Kebakaran hutan juga masih terus terjadi hingga saat ini.
"Untungnya, masyarakat di luar mengambil alih tugas Pak Prabowo untuk menunjukkan kebohongan dalam pernyataan Pak Jokowi," jelas Rachland. "Hanya beberapa menit, Greenpeace menunjukkan data yang keliru dari Pak Jokowi. Tempo bicara, Kompas juga bicara. Ada cek fakta."
(wk/Bert)
