Remaja RI Hubungi Call Center AS dan Ancam Bunuh Diri Ternyata Cuma Uji Kemampuan Bahasa Inggris
Medical Daily
Nasional

Remaja asal Indonesia ini juga mengaku tengah melaksanakan tugas sekolahnya dan menguji seberapa cepat respon aparat pada laporannya.

WowKeren - Seorang remaja asal Indonesia sempat membuat panik lantaran disebut menghubungi call center cegah bunuh diri yang ada di Amerika Serikat. Remaja yang mengancam akan melakukan tindakan bunuh diri ini sudah berhasil ditemukan oleh Bareskrim Polri dalam keadaan sehat di Jakarta Timur.

Usai diusut, remaja tersebut ternyata mengakui tengah mengerjakan tugas sekolahnya. Remaja berinisial AAP berusia 17 tahun ini tengah mengerjakan proyek sekolahnya yang berjudul "Pengaruh Kesehatan Mental dan Perilaku terhadap Remaja". Ia juga diketahui merupakan seorang pelajar SMK kelas 2 jurusan IT.

Kepada polisi, AAP mengatakan jika dirinya tengah ingin mengetahui seberapa cepat respon aparat terhadap informasi bunuh diri yang ia kemukakan. Selain itu, APP juga mengaku tengah menguji kemampuannya dalam berbahasa Inggris. "Melakukan hal tersebut untuk mengetahui seberapa cepat aparat menindaklanjuti laporannya serta untuk menguji kemampuan bahasa Inggris-nya," terang Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo, seperti dilansir Detik pada Kamis (21/2).


Selain menguji seberapa cepat respon dan juga kemampuan bahasanya, AAP juga mengaku terinspirasi dari serial remaja AS "13 Reason Why". Seperti diketahui, serial tersebut bercerita mengenai call center yang melayani keluh kesah masyarakat.

Sebelumnya, diberitakan seorang remaja asal Indonesia menelpon kepada call center cegah bunuh diri di Amerika Serikat. Remaja tersebut menelpon pada Selasa (19/2) sekitar pukul 10.22 waktu AS. "Anak ini menyampaikan bahwa dirinya akan mengakhiri hidupnya dengan cara memotong urat nadinya, sebelum dirinya berulang tahun yang ke-17 pada tanggal 20 Februari 2019," terang Dedi.

Laporan ancaman bunuh diri ini awalnya disampaikan kepada KBRI di Washington DC setelah diketahui nomor penelpon berasal dari Indonesia. Setelah menerima laporan, pihak KBRI lantas memerintahkan Bareskrim Polri untuk mencari keberadaan remaja tersebut.

"Melihat adanya ancaman terhadap keselamatan seseorang, maka Call Center AS yang menerima pengaduan mencoba menghubungi terus si anak untuk memastikan keselamatannya, sekaligus menyarankan untuk konsultasi ke psikolog dan gurunya," terang Dedi. "Call Center juga meminta alamat si anak, dan memberitahukannya kepada Atase Polri di Kedubes RI Washington, DC."

(wk/silm)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait