Bagai Desa di Tengah Kota, Cucu Bung Karno Ingin Ubah Kampung Ini Jadi Tujuan Wisata di Surabaya
Instagram/puti_soekarno
Nasional

Selama ini, kampung tersebut jarang terjamah pembangunan Pemkot lantaran adanya isu yang menyebut bahwa tanah warga di sana adalah ilegal.

WowKeren - Surabaya merupakan salah satu kota besar yang pembangunannya boleh dibilang cukup maju. Namun, ternyata tak semua wilayah Surabaya merasakan dampak pembangunan tersebut.

Seperti perkampungan Dukuh Jurang Indah yang ada di Kelurahan Putat Gede, Sukomanunggal. Meski perkampungan ini merupakan bagian dari Surabaya, namun keberadaannya sangat terpencil sehingga hampir tak terlihat.

Ketua RT setempat, Susanto, mengatakan bahwa kampung ini layaknya desa di tengah kota. Ia menyebutkan bahkan kampungnya itu tak terdeteksi pada GPS. Tak hanya itu, warga di sana pun juga belum bisa merasakan manfaat listrik.

"Ini kampung yang keberadaannya di tengah kota namun suasana seperti pedesaan. Kampung yang di GPS tidak ada, ada rumah belum teraliri listrik," kata Susanto di Surabaya, Minggu (17/3). "Ini dulunya kampung besar namun terpisah tol Surabaya-Malang sejak tahun 1981."

Untuk itu, Susanto berharap agar Puti Guntur Soekarno atau yang akrab disapa Mbak Puti untuk bisa mengawal program-program Pemkot ke kampung tersebut. Sebab, selama ini kampung itu tak tersentuh pembangunan lantaran merebaknya isu bahwa tanah perkampungan tersebut adalah ilegal.


"Kami ke depan berharap Mbak Puti, Caleg DPR RI dari PDI Perjuangan, Dapil 1 Surabaya-Sidoarjo, nomor urut 2; dan Mbak Iswati, Caleg DPRD Kota Surabaya dari PDI Perjuangan, Dapil Surabaya 4, nomor urut 6," ujar Susanto. "Untuk mengawal program-program pemerintah yang tertunda masuk ke kampung agar terealisasi."

Sementara itu, Puti mengatakan bahwa kampung itu memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi daerah wisata."Terisolir tidak lantas rendah diri. Ini Dukuh Jurang Indah bisa jadi kampung wisata. Ini unik karena masuknya lewat perumahan, ke depan harus dikelola sebagai desa wisata," kata Puti.

Ia menambahkan bahwa dirinya sebagai legislator akan membantu untuk menyuarakan hal ini kepada pemerintah. Sedangkan untuk urusan pengelolaan akan diserahkan kepada warga.

"Yang bisa mengelola ya warga sendiri," tutur Puti. "Saya dan Mbak Iswati membuka jalan, akses (perhatian pemerintah)."

Program pariwisata, dikatakan Puti, salah satunya dilakukan dengan mengecat rumah warga. "Program pariwisata bisa diawali dengan rumah-rumah dicat. Kita hadir disini untuk memberikan harapan, motivasi. Bukan janji," ujar Puti.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait