Siap ikut memenangkan, namun ada pula satu hal yang membuat Ferdinand Hutahaean mengaku rela melawan Prabowo-Sandiaga. Apa itu?
- Silmi Amalia Fidareni
- Rabu, 20 Maret 2019 - 09:55 WIB
WowKeren - Partai Demokrat telah melabuhkan dukungannya pada pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Akan tetapi, Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum Dewan Pimpinan Pusat PD, Ferdinand Hutahaean justru mengaku siap lawan Prabowo-Sandiaga dengan nyawa.
Bukan lantaran menentang keputusan partai, pernyataan Ferdinand tersebut ditujkan untuk memastikan kegiatan keagamaan di Istana Negara terus berlangsung. Iapun menegaskan siap untuk bertaruh nyawa untuk memenangkan Prabowo-Sandiaga dalam Pilpres 2019 mendatang.
Saya akan MEMASTIKAN dengan taruhan NYAWA saya, jika @prabowo@sandiuno menang Pilpres, maka ZIKIR DI ISTANA akan TERUS ADA dan LEBIH BESAR dr sebelumnya.
— FERDINAND HUTAHAEAN (@Ferdinand_Haean) 18 Maret 2019
HARI SANTRI DAN PESANTREN AKAN MENDAPAT PERHATIAN LEBIH BESAR. Jika tidak, saya akan PERANGI Prabowo Sandi dgn nyawa saya.
"Saya akan MEMASTIKAN dengan taruhan NYAWA saya, jika @prabowo @sandiuno menang Pilpres, maka ZIKIR DI ISTANA akan TERUS ADA dan LEBIH BESAR dr sebelumnya," tulis Ferdinand pada Senin (18/3) kemarin. "HARI SANTRI DAN PESANTREN AKAN MENDAPAT PERHATIAN LEBIH BESAR. Jika tidak, saya akan PERANGI Prabowo Sandi dgn nyawa saya."
Selanjutnya, Ferdinand juga bersumpah akan membuat pemeluk Islam mendapatkan perlakuan adil jika Prabowo dan Sandiaga menang dalam Pilpres. Lagi-lagi, anak buah Susilo Bambang Yudhoyono itu juga bertaruh nyawanya.
Saya bersumpah, jika @prabowo@sandiuno menang pilpres 17 April 2019 nanti, mk ISLAM dan SELURUH ELEMENNYA akan mendapat perlakuan yang adil, dan mendapat tempat terhormat di negara ini. Jika tidak, saya akan memerangi Prabowo Sandi dgn taruhan nyawa saya..!!
— FERDINAND HUTAHAEAN (@Ferdinand_Haean) 18 Maret 2019
Pernyataan tegas Ferdinand itu rupanya muncul sebagai reaksi atas video yang menyebutkan jika Prabowo-Sandiaga akan menjadikan Islam mainstream layaknya Nadhatul Ulma (NU). Mereka juga akan menghapus pendidikan pesantren di Indonesia. Selain itu, video viral tersebut juga menyebut jika Prabowo-Sandiaga akan menghapus kegiatan tahlil dan zikir di Istana Negara.
Dalam video viral itu, tampak sosok Ma'ruf Amin. Keberadaannya di sana disebut menjadi bukti bahwa dirinya seolah abai akan pernyataan yang dinilai hoax semata itu.
(wk/silm)