Menteri Luhut Ancam Boikot Produk Uni Eropa Usai Merasa Sawit Indonesia Didiskriminasi
Nasional

Seperti diketahui, Uni Eropa memutuskan untuk berhenti menggunakan produk kelapa sawit karena dinilai berdampak besar pada lingkungan.

WowKeren - Uni Eropa memutuskan untuk menandatangani perjanjian Union Delegated Act RED (Renewable Energy Directive). Dalam perjanjian tersebut, salah satunya menyatakan jika Uni Eropa akan menghentikan penggunaan produk-produk yang berasal dari kelapa sawit.

Sebagai salah satu produsen kelapa sawit terbesar, Indonesia turut berdampak dalam keputusan tersebut. Merasa didiskriminasi, Menko Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan, mengaku akan mengancam boikot produk Uni Eropa sebagai balasannya.

Luhut menyebut jika penjualan kelapa sawit masih menjadi salah satu cara untuk mengentaskan kemiskinan di Indonesia. Oleh karena itu, ia akan menggunakan segala cara untuk mencegah adanya usaha menghalangi Indonesia dalam menekan angka kemiskinan.

"Indonesia itu negara agraris, semua tergantung dengan pertanian. Lalu faktanya menyebutkan bahwa palm oil turunkan poverty (kemiskinan) kita di bawah 10%, di IMF World Bank kita dibilang champion karena palm oil turunkan kemiskinan," jelas Luhut di Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat, pada Rabu (20/3). Iapun mengancam akan balik memboikot produk-produk dari Uni Eropa.


"Ya kita lihat. Kami pertimbangkan semua, tadi saya sudah sebutkan beberapa, dalam hidup ini harus punya pilihan," lanjut Luhut. "Kami tidak mau didikte! Kami harus tegas."

Meski masih banyak mengimpor produk dari Uni Eropa, Luhut menjelaskan jika pemboikotan di Indonesia akan dilakukan jika pihak Uni Eropa tak mempertimbangkan keputusan yang dinilai diskriminatif tersebut. Padahal, dilansir dari Detik, Indonesia merupakan pasar yang besar bagi produk-produk Eropa.

"Banyak sekali produk-produk Uni Eropa yang kami butuhkan. Dengan kelas menengah 55 juta orang sekarang dan jumlah penduduk 269 juta orang, pasarnya sangat besar," pungkas Luhut.

Tak hanya Menteri Luhut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, juga memberikan pernyataan senada. Menurutnya, industri kelapa sawit Indonesia merupakan salah satu komoditas andalan. Dengan keputusan Uni Eropa menghentikan penggunaan, maka hal tersebut bisa berdampak pada perekonomian Indonesia.

(wk/silm)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru