Nasional

Seperti diketahui, Partai Bulan Bintang (PBB) sudah menegaskan dukungannya terhadap Jokowi-Ma'ruf Amin.

• Silmi Amalia Fidareni
• Senin, 25 Maret 2019 - 12:01 WIB

WowKeren - Partai Bulan Bintang (PBB) secara resmi telah melabuhkan dukungannya untuk pasangan capres dan cawapres nomor urut 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Keputusan partai pimpinan Yusril Ihza Mahendra ini sempat menuai kontroversi di kalangan pendukungnya.

Seperti diketahui, salah satu caleg PBB, Novel Bamukmin secara resmi memutuskan untuk keluar dari PBB usai partai tersebut mendukung Jokowi. Ia mengaku kecewa lantaran partai berlambang bulan dan bintang itu dinilai telah mendukung penista agama.

Tak hanya Novel, seorang caleg PBB di Parapare ini juga melakukan pembelotan dukungan. Caleg PBB bernama Zainal Abidin Sahabuddin ini justru memasang baliho dukungan pada Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Alasannya, Zainal mengaku menginginkan presiden seorang pribumi.

"Saya tahu melawan arah kebijakan partai ada konsekuensinya sampai pemecatan, namun saya menyampaikan komitmen itu dan Sekjen PBB (Alfiansyah Ferry Noer) sudah mengkomunikasikan ke Pak Yusril, beliau bilang jika konstituen saya pendukung Prabowo-Sandi, silakan dilanjutkan," terang Zainal pada Minggu (24/3). "Yang paling menjadi perhatian adalah Pasal 6 ayat 1, presiden adalah orang Indonesia asli, tidak boleh bangsa ini dipimpin bukan dari pribumi, kita tidak ingin seperti Singapura atau Angola, yang dipimpin oleh non-pribumi."

Sementara itu, pihak PBB memberikan komentar terkait salah satu kadernya yang memutuskan tak sejalan dengan keputusan partai. PBB menilai keputusan Zainal yang mendukung Prabowo karena ingin presiden pribumi tak masuk akal.

"Itu tidak masuk di akal sehat. Mana ada orang asing? Ngawur saja," ujar Wakil Sekjen Bidang Komunikasi dan Opini Publik PBB, Solihin Pure, pada Senin (25/3). Kendati demikian, Solihin memang tak mempermasalahkan bedanya keputusan Zainal dengan PBB.

Hanya saja, Solihin menyoroti alasan Zainal mendukung Prabowo karena ingin presiden pribumi. "Saya sendiri keturunan Arab. Menurut saya alasan itu di luar konteks permasalahan. Ya sudah pasti presiden itu orang Indonesia. Kalau bukan orang Indonesia ya sudah gugur pencalonannya," pungkas Solihin.