Anggota DPR Tersangka Kasus Suap Sebut Partainya Pro 01, TKN Jokowi: Politik Kami Tanpa Mahar
Nasional

Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Johnny G Plate, menegaskan bahwa seluruh anggota koalisi kubu petahana menolak politik uang.

WowKeren - Anggota DPR yang menjadi tersangka kasus dugaan suap, Bowo Sidik Pangarso, mengaku diminta oleh partai Golkar dan Nusron Wahid untuk menyiapkan amplop-amplop "serangan fajar". Dalam operasi tangkap tangan (OTT), KPK menemukan 400 ribu amplop yang berisi uang pecahan Rp 20.000 dan Rp 50.000 senilai Rp 8 miliar.

"Saya diminta oleh partai untuk menyiapkan 400 ribu," ujar Bowo di Gedung KPK, Selasa (9/4). "Nusron meminta saya untuk menyiapkan 400 ribu."

Tak hanya itu, Bowo juga menyampaikan bahwa partainya, Golkar, mendukung paslon nomor urut 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin. "Yang jelas partai kami dukung 01," tutur Bowo kala ditanya tentang keterkaitan amplop tersebut untuk Pilpres atau Pileg.

Menanggapi hal tersebut, Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf pun buka suara. Wakil Ketua TKN, Johnny G Plate, menegaskan bahwa kubu petahana menolak politik uang. "Kami semua (koalisi) menolak politik uang," ujar Johnny dilansir detikcom pada Rabu (10/4).


Johnny mengaku bahwa semua Parpol yang tergabung dalam koalisinya harus menjalani proses Pemilu sesuai amanat Undang-Undang. Sehingga apabila ada tindakan perorangan yang tak sejalan dengan sikap TKN, maka pertanggung jawaban bersifat individu.

"Yang pasti, sedari awal TKN KIK, termasuk NasDem, PDIP, Golkar, dan seluruh partai koalisi paslon 01, sudah berulang kali menekankan pemilu pilpres dan pileg harus sesuai amanat UU No 7/2017 tentang Pemilu," jelas Johnny. "Jika ada tindakan perorangan yang tidak sejalan dengan sikap tersebut dan berdampak hukum, tentu sepenuhnya menjadi domain aparat hukum dan menjadi tanggung jawab perorangan."

Terkait dengan tudingan Bowo, Johnny menjelaskan bahwa Nusron Wahid telah memberikan bantahannya. Ia pun menegaskan bahwa partainya menerapkan kebijakan politik tanpa mahar.

"Apalagi memang sudah ada bantahan yang disampaikan oleh Pak Nusron. Secara khusus NasDem menerapkan kebijakan politik tanpa mahar dan tanpa syarat secara konsisten untuk pemilu bersih yang dapat menghasilkan pemimpin yang berkualitas," ujar Johnny. "Dan kami yakini rakyat sepakat dan setuju dengan kami bahwa Pak Jokowi dan Kiai Ma'ruf adalah pemimpin berkualitas yang dimaksud."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru