Film 'Hellboy' Ramai Diprotes Gara-Gara Penuh Sensor, Pihak LSF Beri Penjelasan
Summit Entertainment
Film

Para netizen berbondong-bondong menyalahkan pihak LSF yang dinilai terlalu berlebihan dalam melakukan sensor hingga akhirnya malah mengganggu alur cerita film 'Hellboy'.

WowKeren - "Hellboy" tentunya menjadi salah satu film yang paling dinantikan kehadirannya di tahun 2019 ini. Di Indonesia sendiri, film yang dibintangi oleh David Harbour dan Milla Jovovich ini sudah mulai ditayangkan sejak 10 April lalu.

Namun alih-alih mendapatkan respon positif, para penonton yang sudah menyaksikan film reboot ini justru mengaku kecewa berat. Bukan lantaran alur cerita yang disajikan, melainkan gara-gara banyaknya sensor yang ditampilkan sejak menit-menit awal film.

Di akun media sosial Twitter sendiri, bahasan soal sensor film "Hellboy" tengah menjadi topik hangat. Para netizen berbondong-bondong menyalahkan pihak Lembaga Sensor Film (LSF) yang dinilai terlalu berlebihan dalam melakukan sensor hingga akhirnya malah mengganggu alur cerita.

Tak hanya itu, perdebatan juga terjadi karena perbedaan klasifikasi usia antara yang ditampilkan situs Lembaga Sensor Film Indonesia dengan Surat Tanda Lulus Sensor (STLS) yang muncul di awal film. Dari situs LSF, "Hellboy" mendapat kategori usia 21+ atau di atas 21 tahun. Sementara pada bumper awal film, Hellboy berkategori 17+ REV (revisi).

"Ga usah ditonton, nunggu rilis iTunes aja.. Baru aja mulai ada adegan motong2 pake pedang eeeh dipotong beneran sama @lsf_ri @cinema21 (potongnya kasar banget serasa nonton BiosopTransTipi)" celetuk salah satu netizen. "Kemarin nonton #Hellboy kecewa berat krn banyak adegan di cut, tapi ng-cut nggak alus. Tolong di suruh les cinematografi dulu. Yang nonton jadi males & nggak nyaman nonton," tambah lainnya.

"Harusnya pihak Studio Hollywood protes ke @lsf_ri filmnya #Hellboy di cut abis2an yg dampaknya merugikan kenikmatan penonton & juga pihak bioskop @cinema21 @CGV_ID @cinemaxxtheater bakal ikut rugi klo yg nonton dikit, secara beli hak siar film ini pasti mahal," komentar netizen lainnya. "beberapa hari yang lalu masih 121 menit, skrg suda 118," sindir yang lain.

Menanggapi hal ini, akhirnya pihak LSF pun buka suara. Ketua LSF, Ahmad Yani Basuki, menjelaskan bahwa awalnya "Hellboy" memang lulus sensor dengan rating 21+. Namun rupanya pihak distributor meminta untuk menurunkan klasifikasi rating tersebut.

"Awalnya memang 21+, tapi yang punya film (PT. Prima Cinema Multimedia) mengajukan permohonan untuk menurunkan ke 17+. Karena itu, banyak hal yang direvisi," ungkap Ahmad Yani.

"Kalau minta (jadi 17 tahun ke atas) ya banyak yang harus direvisi. Soal teknisnya, LSF hanya (memberi) catatan saja, adegan ini revisi, adegan itu revisi. Nanti yang revisi dari pemilik film, karena mereka yang bisa menyesuaikan pemotongan dengan ceritanya," pungkasnya, seperti dilansir dari CNNIndonesia.com.

(wk/luth)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel