Said Didu menilai ada sejumlah kebohongan dalam debat kelima Pilpres sehingga ia berniat mengunggahnya di media sosial. Namun, ia tak bisa mengakses akun miliknya karena telah diretas.
- Zodiak Yanuarita
- Senin, 15 April 2019 - 08:48 WIB
WowKeren - Warganet kembali dihebohkan dengan unggahan mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Said Didu yang menyerang Ustaz Abdul Somad lewat media sosial Twitter. Said mengatakan bahwa akun miliknya telah diretas. Hal ini disampaikan oleh mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD.
"Saya sudah tidur ketika jam 01.23 WIB tadi pagi Said Didu kirim WA ke saya," kata Mahfud lewat cuitan di akun Twitter miliknya pada Minggu (14/4). "Memberitahu dan meminta saya umumkan bahwa Akun Twitternya @saididu di-hack dan dikendalikan orang lain."
Sy sdh tidur ketika jam 01.23 WIB td pg Said Didu kirim WA ke sy, memberitahu dan meminta sy ngumumkan bhw Akun Twitternya @saididu di-hack dan dikendalikan org lain. Stlh sy LHT akunnya memang benar berisi hal2 yg tak mungkin dicuitkan oleh Pak Said, yi, serangan brutal thd UAS.
— Mahfud MD (@mohmahfudmd) April 13, 2019
Terkait hal ini, Said menilai bahwa ada pihak-pihak yang takut jika dirinya akan membongkar kebohongan-kebohongan yang disampaikan dalam debat. Menurutnya, dalam debat kelima Capres-Cawapres yang digelar di Hotel Sultan pada Sabtu (13/4) lalu, ada sejumlah kebohongan dan ia berniat untuk mengunggahnya di media sosial.
"Jadi mungkin itu tujuannya di-hack supaya minggu tenang Said Didu tidak melemparkan isu-isu," kata Said di Jakarta Selatan, Minggu (14/4). "Karena memang tadi malam setelah debat Capres saya menemukan beberapa kebohongan lagi dan rencana saya mau nge-tweet kebohongan-kebohongan tersebut setelah debat Capres."
Adapun akun Twitter milik Said diretas seusai debat digelar. Hingga saat ini, ia mengatakan bahwa dirinya sulit mendapatkan kembali akun tersebut. "Akun Twitter itu sampai sekarang kelihatannya sudah sulit saya ambil alih. Karena kelihatannya sudah diganti semua (password, email)," imbuh politikus Partai Gerindra itu.
(wk/zodi)