Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, berharap setelah uji coba TransJakarta berbasis listrik tersebut berhasil, maka dapat diterapkan pula ke bus-bus lainnya.
- Bertilia Puteri
- Senin, 15 April 2019 - 20:34 WIB
WowKeren - Bus listrik TransJakarta buatan perusahaan dalam negeri PT Mobil Anak Bangsa (MAB) dipastikan siap untuk diuji coba pada bulan depan. Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, lantas berharap setelah uji coba tersebut berhasil, dapat diterapkan pula ke bus-bus lainnya.
"Bus listrik TransJakarta bulan depan akan mulai menggunakan uji coba dengan berbasis listrik," tutur Anies di Balai Kota, Jakarta Pusat, pada Senin (15/4). "Ke depannya kita berharap nanti justru semua bisa berbasis listrik."
Menurut Direktur Operasional TransJakarta, Daud Joseph, akan ada empat bus yang diuji coba. Rute bus listrik tersebut adalah kawasan perkantoran di Jalan Gatot Subroto, Jalan Rasuna Said, Jalan Sudirman, dan Jalan MH Thamrin. "Konsentrasinya biasanya ada di Jalan Gatot Subroto, Jalan Rasuna Said, Jalan Sudirman-Thamrin," terang Daud.
Uji coba bus listrik tersebut akan dilaksanakan selama enam bulan. Namun, apabila tidak mendapat hasil yang memuaskan, maka uji coba akan dilanjutkan hingga 12 bulan.
"Awalnya kita merencanakan uji coba itu 6 bulan," jelas Daud. "Namun apabila selama 6 bulan belum bisa didapatkan hasil yang meyakinkan atau memuaskan, kita bisa perpanjang sampai 12 bulan."
Daud menjelaskan bahwa teknologi bus listrik tersebut sudah dapat dioperasikan dalam skala yang besar. Sehingga uji coba ini diharap dapat sukses.
"Jadi gini adalah teknologi yang setelah kita lihat bersama, itu adalah teknologi yang ternyata sudah bisa dioperasikan dalam jumlah skala yang besar," tutur Daud. "Oleh karena itu kami memiliki keyakinan yang cukup baik bahwa jika di Jakarta diterapkan."
Sementara itu, Daud juga menuturkan bahwa apabila bus listrik TransJakarta terealisasi maka masih dibutuhkan pula regulasi terkait moda transportasi ramah lingkungan. Menurut Daud, ada tiga perusahaan yang mendaftar untuk uji coba bus listrik tersebut.
Kini perusahaan tersebut sedang mengurus administrasi perizinan layak jalan bus yang ditawarkan. "Sekarang tahapnya adalah para pabrik untuk dapat melengkapi persyaratan-persyaratan yang diterapkan oleh negara kita," jelas Daud.
(wk/Bert)
