Eggi Sudjana menegaskan pernyataannya tentang people power sudah tidak berlaku lagi seiring dengan Prabowo-Sandiaga mendaftarkan gugatan sengketa Pilpres ke MK.
- Zodiak Yanuarita
- Rabu, 29 Mei 2019 - 09:02 WIB
WowKeren - Kader Partai Amanat Nasional (PAN) Eggi Sudjana menulis surat dari balik jeruji tahanan di Polda Metro Jaya. Ia ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan makar. Ia ditahan sejak Selasa (14/5) pagi setelah menyinggung soal people power saat berada di kediaman Capres 02 Prabowo Subianto di Kertanegara.
Dalam suratnya, ia membantah telah melakukan tindak pidana makar. Ia kemudian menjelaskan bahwa maksud people power adalah untuk menggelar aksi demo di Bawaslu. Ia tidak sepakat jika apa yang dilakukannya disebut sebagai makar karena ia tidak pernah memaksakan diri untuk masuk ke Bawaslu.
"Bahwa tuduhan makar, saya bantah keras, karena people power yang saya maksudkan adalah unjuk rasa/demo ke Bawaslu pada tanggal 9 dan 10 Mei 2019," tulis Eggi dalam suratnya, Selasa (28/5). "Walaupun saat itu saya tidak boleh masuk ke Bawaslu, saya tidak memaksakan diri untuk masuk ke Bawaslu, jadi bukan makar."
Selain itu, Eggi juga telah mengetahui jika Paslon 02 Prabowo-Sandiaga Uno telah mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi terkait sengketa Pilpres. Oleh sebab itu, hal ini membuat seruan people power menjadi kadaluwarsa.
"Bahwa kini saya melihat berita di media, BPN/Paslon 02 telah memutuskan sengketa Pemilu 2019 ke MK, maka selanjutnya saya nyatakan people power yang saya maksudkan demonstrasi ke Bawaslu sudah selesai," tegas Eggi dalam suratnya. "Artinya, tidak ada lagi gerakan people power-nya karena telah ditempuh jalur MK."
Terkait gerakan massa yang terjadi setelah 9 dan 10 Mei, Eggi mengaku tidak mengetahuinya. Ia kemudian mengimbau pada masyarakat yang keberatan dengan hasil Pemilu untuk menempuh jalur hukum.
"Bahwa konsekuensi logis hukumnya saya tidak tahu-menahu bila ada people power lagi setelah tanggal 9 dan 10 Mei 2019 tersebut sebelumnya," lanjut Eggi. "Bahwa selanjutnya saya mengimbau kepada masyarakat untuk mengikuti langkah Paslon 02 ke jalur MK."
(wk/zodi)
