Bukan Beli Senpi, Pengacara Kivlan Sebut SGD 15 Ribu Untuk Peringati Supersemar
Nasional

Sang pengacara menilai kliennya sebagai sosok antikomunis dan hanya ingin memeringati momentum Supersemar dengan mengadakan demonstrasi, dibantu oleh tersangka HK.

WowKeren - Posisi Kivlan Zen dalam kasus rencana pembunuhan 4 tokoh nasional semakin tersudut. Kabar terbaru menyebut nama purnawirawan TNI ini sebagai pencari eksekutor untuk menghabisi nyawa keempat tokoh tersebut. Kivlan juga diketahui memberikan sejumlah uang terhadap tersangka.

Muhammad Yuntri selaku kuasa hukum Kivlan pun tak mengelak. Ia mengonfirmasi kebenaran pernyataan itu, terutama terkait Kivlan yang memberikan uang SGD 15 ribu kepada tersangka HK alias I (Iwan). Namun Yuntri menyebut uang tersebut bukan untuk membeli senjata api seperti yang disebutkan Iwan dalam video testimoninya, melainkan untuk memeringati momentum Supersemar (Surat Perintah Sebelas Maret).

"Sekitar bulan Maret itu, beliau ini kan sangat anti-komunis banget, jadi (ingin peringati) momentum Supersemar," ujar Yuntri ketika dihubungi wartawan pada Selasa (11/6), lalu menirukan ucapan Kivlan kepada Iwan, "'Wan, ini coba kau bikin momentum demo lah entah apa untuk (peringati) momentum Supersemar, anti-PKI'."

"Dikasihlah dana (kepada Iwan), yang disebutkan itu 10 ribu dolar Singapura," lanjutnya. "Kemudian entah dilaksanakan (atau) tidak demonya, Iwan ini menghilang. Ditanya kemana Iwan. Kemudian tiba-tiba kasus ini muncul seperti ini."

Namun Yuntri mengaku tak tahu-menahu soal pertemuan Kivlan dengan tersangka lain yakni IR atau Irfansyah. Kivlan dan IR sendiri disebut melakukan pertemuan di daerah Pondok Indah. Pertemuan ini untuk membahas rencana pembunuhan terhadap pimpinan lembaga survei Charta Politika, Yunarto Wijaya.


"Itu sama sekali saya nggak ada dengar cerita dari Pak Kivlan seperti itu," katanya, dilansir dari DetikNews, Rabu (12/6). "Yang saya dengar dari TV One bukan di Pondok Indah tapi di Kelapa Gading. Saya sendiri dapat pengakuan Pak Kivlan nggak ada cerita itu."

Pertemuan di Kelapa Gading yang Yuntri maksud adalah pertemuan antara Kivlan dengan Iwan. Sementara pertemuan Kivlan dengan Irfansyah, Yuntri mengaku tidak mengetahui. Ia juga menekankan bahwa kliennya tidak terkait dengan kasus kepemilikan senjata.

Sebelumnya polisi menangkap politikus PPP Habil Marati (HM) terkait dengan rencana pembunuhan terhadap 4 tokoh nasional. Habil diduga berperan sebagai pemberi uang kepada Kivlan Zen dan Iwan.

Habil disebut menyerahkan uang sebesar SGD 15.000 atau senilai Rp 150 juta kepada Kivlan sebagai dana operasional. Kivlan lalu mencari eksekutor dan menetapkan target pembunuhan.

"HM juga memberikan uang Rp 60 juta kepada tersangka HK alias I (Iwan) untuk biaya operasional dan pembelian senpi," tutur Wakil Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya AKBP Ade Ary Syam Indradi dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (11/6).

(wk/wahy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru