Tersangka Akui Kivlan Perintahkan Tembak Wiranto Cs, TKN Minta Kubu Prabowo Buktikan Tak Terlibat
Nasional

Menanggapi hal tersebut, juru bicara TKN Jokowi-Ma'ruf, Arya Sinulingga meminta kubu Prabowo dan Sandiaga tidak terlibat dalam kasus tersebut. Menurut Arya, demokrasi Indonesia dalam bahaya jika mereka tidak dapat membuktikannya.

WowKeren - Para tersangka yang diduga sebagai eksekutor pembunuhan empat tokoh nasional dan seorang direktur lembaga survei saat kerusuhan 22 Mei mengaku mendapatkan perintah dari Kivlan Zen. Seorang tersangka, TJ dipilih menjadi eksekutor penembakan dan diberi uang tunai sebesar Rp 55 juta.

Empat tokoh yang menjadi target penembakan tersebut adalah, Menko Polhukam Wiranto, Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Kepala BIN Jenderal Budi Gunawan, dan Staf Khusus Presiden Bidang Intelijen dan Keamanan Gories Mere. Selain itu, bos dari lembaga survei, Charta Politika, Yunarto Wijaya juga menjadi target.

Menanggapi hal tersebut, juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Arya Sinulingga meminta kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno tidak terlibat dalam kasus tersebut. Menurut Arya, demokrasi Indonesia dalam bahaya jika mereka tidak dapat membuktikannya.

"Saya katakan orang-orang ini dekat dengan pihak 02, teman-teman dari pihak 02. Pihak 02 juga harus membuktikan dirinya, apakah bersih dari hal ini usaha pembunuhan ini," ujar Arya, Selasa (11/6) kemarin. "Kalau mereka tidak bisa menyatakan dirinya bersih, wah bahaya betul bagi kelangsungan demokrasi kita."


"Jangan sampai demokrasi oleh hal anarkis ini," lanjutnya. "Ini lebih anarkis karena sudah pembunuhan dan sebagainya."

Arya juga mengatakan bahwa jika terbukti buku Prabowo-Sandiaga terlibat, maka mereka harus bisa bertanggung jawab. "Pada pihak BPN pun harus buktikan tidak terlibat dalam urusan ini. Kalau mereka terlibat, mereka harus pertanggungjawabkan masalah ini," tuturnya.

Terkait kasus tersebut, Arya menyebut polisi sudah memberikan fakta dan bukti adanya usaha rencana pembunuhan itu. Bila rencana pembunuhan itu memang benar maka bisa merusak proses demokrasi di Indonesia.

"Ini kan sudah masuk penyelidikan aparat kepolisian. Ini harus kawan-kawan polisi sudah memberikan fakta-fakta mengenai bukti-bukti adanya usaha untuk membunuh 4 tokoh yang disebut hasil investigasi," ucap Arya. "Ini pihak yang dikatakan ingin membunuh dan ada saksi-saksi harus membuktikan bahwa mereka tidak ada keinginan seperti itu. Kalau ternyata benar ini sangat bahaya bagi demokrasi kita."

(wk/nris)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru