Moeldoko Turut Tegaskan Tim Mawar Tidak Terlibat Kerusuhan 22 Mei
Twitter/Dr_Moeldoko
Nasional

Ia menilai penyebutan nama Tim Mawar justru akan membuat proses pengungkapan masalah semakin rancu sementara proses penyelidikan masih dilakukan oleh kepolisian.

WowKeren - Tim Mawar kembali merebut atensi publik setelah Majalah Tempo menudingnya sebagai salah satu pihak yang terlibat dalam kerusuhan 22 Mei. Berbagai pihak pun memberikan komentarnya atas isu ini, salah satunya Jenderal TNI (Purn.) Moeldoko.

Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) itu mengambil sikap sejalan dengan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, yakni menampik isu keterlibatan Tim Mawar dalam kerusuhan 22 Mei. Ia menyebut tim yang diduga menculik aktivis 1998 itu tak terkait dengan kerusuhan 22 Mei. Ia bahkan meminta publik untuk tak lagi mengaitkan kerusuhan dengan Tim Mawar.

"Jangan bicara Tim Mawar lagi," ujar Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (12/6). "Mereka bagian dari Tim Mawar yang dulu jadi dikatakan 'Oh Tim Mawar', tapi sesungguhnya dalam kerusuhan sekarang ini tidak ada Tim Mawar."

Penyebutan nama Tim Mawar yang kian gencar belakangan ini, menurutnya, merupakan tindakan yang kurang tepat. Pasalnya hal tersebut justru dikhawatirkan hanya memberikan kerancuan dalam proses pengungkapan masalah. Sementara proses penyelidikan saat ini masih terus dilakukan oleh pihak kepolisian.

"Jangan lagi menyebut Tim Mawar, nanti merancukan situasi," pungkasnya tegas. "Kalau perorangannya kami tidak tahu, nanti polisi yang lebih tahu dari hasil penyelidikan."


Sebelumnya Menhan Ryamizard Ryacudu juga mengungkapkan hal senada. Ia tak setuju bila Tim Mawar kembali dikaitkan dengan peristiwa kerusuhan 22 Mei lalu.

"Sudahlah Tim Mawar itu sudah beberapa puluh tahun, sudah selesai dan jangan dibawa-bawa lagi," katanya. "Luka lama jangan dibawa-bawa lagi."

Penolakan serupa juga sempat disampaikan oleh mantan Komandan Tim Mawar Komandu Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD, Mayjen (Purn.) Chairawan. Ia mengaku kecewa karena Majalah Tempo memilih menggunakan diksi "Tim Mawar" dalam laporannya soal dugaan keterlibatan salah satu mantan anggota tim tersebut dalam kerusuhan 22 Mei.

Chairawan menegaskan bahwa Tim Mawar Kopassus TNI AD sudah bubar sejak 1999 silam. Oleh karena itu ia keberatan bila tim yang pernah dikomandoinya itu dikaitkan dengan peristiwa kerusuhan 22 Mei, seperti yang ditulis dalam laporan majalah tersebut.

"Tim Mawar kan sudah bubar. Itu kan menyudutkan berarti. Tahun 1999 (Tim Mawar) sudah bubar," ujar Chairawan, seperti dilansir dari laman CNN Indonesia, Kamis (13/6). "Kalaupun ada, itu kan personel, anggota. Enggak mungkin satu orang dibilang tim, atau dua disebu tim. Tim itu banyak."

(wk/wahy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru