Wasekjen PAN Faldo Maldini Sebut Prabowo Mungkin Gabung ke Jokowi
Nasional

Usai berbicara soal paslon 02 tidak akan menang di Mahkamah Konstitusi, kini Wakil Sekretaris Jenderal PAN Faldo Maldini membuat video bertajuk 'Prabowo (Mungkin) Gabung Jokowi'.

WowKeren - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN), Faldo Maldini, sempat menghebohkan publik dengan membuat sebuah video yang menyebut Prabowo Subianto tidak akan menang di Mahkamah Konstitusi (MK). Kini, Faldo membuat sebuah video bertajuk "Prabowo (Mungkin) Gabung Jokowi". Apa maksudnya?

Video berdurasi 18 menit 43 detik tersebut diunggah Faldo ke kanal YouTube pada Minggu (23/6). Dalam video tersebut, Faldo berbicara soal kemungkinan-kemungkinan politik yang terjadi pasca sidang sengketa Pilpres di MK.

Mantan Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) tersebut lantas berbicara soal perolehan suara Partai Gerindra dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019. Diketahui, partai pimpinan Prabowo tersebut menempati posisi kedua dengan perolehan suara sebesar 12,97 persen.

"So, mungkin enggak yang 12 persen gabung sama Jokowi? Gue enggak bilang sih, kalau Gerindra gabung ke Jokowi itu buruk. Itu realistis," tutur Faldo dalam video tersebut. "Itu pilihan bagi parpol, berada dalam lingkaran kekuasaan tentu lebih baik."

Namun, Faldo menilai bahwa hal sebaliknya juga bisa terjadi. Apabila Prabowo nantinya dinyatakan menang dalam Pilpres 2019, Joko Widodo bisa saja bergabung dalam pemerintahan kubu 02.


"Balik lagi kalau misal Pak Prabowo Subianto memilih gabung dengan Pak Jokowi kalau misal Pak Jokowi terpilih. Atau entah siapa pun yang menang," terang Faldo. "Misal Pak Jokowi gabung ke Pak Prabowo. Pak Prabowo jadi wantimpres atau Pak Jokowi jadi penasihat presiden, Kiai Ma'ruf jadi menteri atau penasihat presiden, Bang Sandi jadi menteri mungkin."

Kemungkinan politik tersebut tidaklah aneh. Faldo menilai yang terpenting adalah para tokoh nasional tersebut tetap mempertahankan nilai-nilai yang selama ini mereka perjuangkan.

"Misal Pak Prabowo selalu bilang kebocoran anggaran. Ketika Pak Prabowo gabung ke pemerintahan Jokowi, dia bisa menyampaikan pikirannya, membuat anggaran negara ini tidak bocor, dan misalnya Pak Prabowo tidak bisa melakukan itu ketika gabung, gue pasti akan mengkritik Pak Prabowo," ungkap Faldo. "Berarti dia tidak menjalankan value yang dia yakini. Sebagaimana juga keyakinan-keyakinan yang dimiliki Kiai Ma'ruf, Pak Jokowi, dan Bang Sandi tentunya."

Pasalnya, nilai merupakan hal penting dalam berpolitik. Sehingga, tutur Faldo, politikus dikagumi karena nilai-nilai yang dipegangnya.

"Dalam politik itu tentang mempertahankan nilai. Yang lo ribut-ribut ini gue enggak tahu nih nilai apa yang lo coba pertahankan. Buat gue, orang bisa salah. Tapi nilai enggak bisa salah," jelas Faldo. "Lo mungkin ada yang kagum dengan persona Pak Prabowo atau Pak Jokowi. Lo bayangin kalau lo kagum sama personanya, kalau Pak Prabowo gabung kalau Pak Jokowi menang, atau Pak Jokowi gabung kalau Pak Prabowo menang, lo mau ngapain kalau yang lo kagumi personanya, bukan value-nya? Kebenaran. Itu value. Buat gue yang penting adalah value-nya dijalankan."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait