17 Hektar Lahan Hortikultura Terancam Rusak Akibat Fenomena Embun Es di Dieng
Twitter/FestivalDieng
Nasional

Fenomena embun es atau lebih dikenal dengan sebutan embun upas oleh masyarakat Dieng, berpotensi merusak sejumlah lahan hortikultura yang ditanam di lahan datar.

WowKeren - Embun salju menjadi fenomena tahunan yang bisa disaksikan di Dataran Tinggi Dieng. Oleh penduduk sekitar, fenomena ini lebih dikenal dengan nama embun upas. Embun ini muncul ketika musim kemarau mencapai puncaknya antara Juli-Agustus. Namun untuk tahun ini, embun upas datang lebih awal.

Dinamakan embun upas karena embun tersebut bersifat mematikan bagi tanaman kentang. Selama Juni tahun ini, embun upas telah beberapa kali muncul dan dikhawatirkan akan berdampak pada 17 hektar lahan hortikultura.

"Laporan yang kami terima, 17 hektare lahan hortikultura yang diperkirakan terdampak embun upas itu ditanami kentang dan wortel," kata Kepala Bidang Hortikultura dan Perkebunan Dinas Pertanian, Perikanan, dan Ketahanan Pangan Kabupaten Banjarnegara Pawit Setianto di Banjarnegara, Jawa Tengah, Selasa (25/6). "Tanaman hortikultura tersebut ditanam di lahan yang datar."


Fenomena embun upas hanya muncul di lahan yang kondisi tanahnya datar seperti sekitar kompleks Candi Arjuna, Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Banjarnegara. Sehingga tanaman yang ditanam di lereng gunung bukit atau lahan yang miring relatif lebih aman.

"Tanaman yang ditanam di lahan dengan kemiringan lebih dari 5 derajat relatif aman," jelas Pawit. "Karena embun upas hanya muncul di tanah yang datar."

Hal senada juga disampaikan oleh salah seorang petani yang tanamannya tidak terdampak embun beku lantaran berada di lahan yang miring. "Alhamdulillah, tanaman kentang saya pada tahun lalu tidak terdampak embun upas karena lahannya miring. Namun tanaman kentang milik ibu saya yang berada di sekitar kompleks candi, terdampak embun upas," kata Alif Faozi dilansir dari Republika, Selasa (25/6).

Suhu di sekitar kompleks candi relatif sangat dingin, berkisar antara minus 8 hingga 9 derajat Celcius pada Senin (24/6). Kepala Desa Dieng Kulon Slamet Budiono mengatakan bahwa embun upas sudah mulai sejak Mei. "Embun upas mulai muncul sejak bulan Mei dan saat itu masih tipis, belum merambah ke lahan tanaman kentang. Namun sekarang, embun upas sudah sampai ke lahan kentang," katanya.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait