Greenpeace Kritik Hujan Buatan Anies Baswedan Tak Tepat Sasaran
Nasional

Upaya modifikasi cuaca dengan menciptakan hujan buatan dinilai tak serta merta mampu mengatasi masalah polusi udara di Jakarta. Selain itu, rencana ini memerlukan biaya yang tak sedikit.

WowKeren - Greenpeace Indonesia menyoroti rencana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengadakan hujan buatan. Juru Kampanye Iklim dan Energi Greenpeace Indonesia Bondan Ariyanu menilai rencana tersebut tak tepat sasaran.

Bondan mengatakan jika pemerintah memang berniat untuk mengurangi pencemaran udara, maka solusi yang tepat untuk dilakukan adalah menekan sumber pencemaran. "Kalau mau mengurangi pencemaran udara, ya harus sumber pencemar udara yang dikendalikan," kata Bondan dilansir dari Tempo, Senin (8/7).

Berdasarkan data hasil kajian Breathe Easy Jakarta, tercatat bahwa sumber pencemaran udara di Jakarta paling banyak berasal dari polusi kendaraan bermotor, yakni sebanyak 46 persen. Data tersebut dirilis pada 2013 lalu.

Sedangkan polusi yang berasal dari sumber pabrik berkisar di angka 28 persen. Namun seiring meningkatnya kebutuhan manusia, sumber pencemaran pabrik diproyeksikan juga bertambah besar.


Hujan buatan, dikatakan Bondan, tak bisa dijadikan sebagai solusi permanen untuk mengatasi masalah pencemaran udara. Selain itu, biaya yang harus dianggarkan untuk merealisasikan hujan buatan ini juga tidak sedikit sehingga tidak akan mungkin jika dilakukan dalam jangka waktu yang lama.

"Harus kalkulasi lagi, mau berapa kali dilakukan?" tegas Bondan. "Bayangkan berapa biayanya yang mau dikeluarkan jika ini (hujan buatan) terjadi terus-menerus."

Sebelumnya, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mengatakan akan melakukan modifikasi cuaca dengan menciptakan hujan buatan untuk mengatasi polusi udara Jakarta. BPPT telah mendapat persetujuan dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk mengeksekusi rencana tersebut paling cepat setelah Rabu (10/7) mendatang.

"Gubernur DKI Jakarta sudah beri lampu hijau," kata Kepala BPPT Hammam Riza masih dilansir dari Tempo, Senin (8/7). "Dan meminta agar TMC (Teknologi Modifikasi Cuaca) dilaksanakan paling cepat setelah 10 Juli dan paling lambat sebelum periode anak sekolah masuk pasca libur."

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru