Dinilai Edit Foto Jadi Cantik Hingga Raih Suara Terbanyak, Caleg Terpilih DPD NTB Ini Digugat ke MK
Nasional

Calon anggota DPD RI dari Nusa Tenggara Barat (NTB), Evi Apita Maya, digugat karena dinilai telah melakukan manipulasi dengan mengedit foto pencalonannya di luar batas wajar.

WowKeren - Calon anggota DPD RI dari Nusa Tenggara Barat (NTB), Evi Apita Maya, dituding memalsukan dokumen atas foto cantiknya di kertas suara Pemilu 2019. Evi sendiri telah berhasil meraup suara terbanyak dan mengamankan satu kursi di Senayan.

Tudingan tersebut lantas dibawa oleh lawan politiknya ke Mahkamah Konstitusi (MK). Kasus dugaan pemalsuan foto pencalonan Evi muncul dalam sidang pendahuluan sengketa hasil Pileg di MK.

Pihak penggugatnya merupakan calon anggota DPD dari NTB, Farouk Muhammad. Menurut Farouk, Evi telah melakukan manipulasi dengan mengedit foto pencalonannya di luar batas wajar, sehingga bisa disebut sebagai pelanggaran administrasi Pemilu.

"Dilakukan satu tindakan berlaku tidak jujur," tutur kuasa hukum Farouk, Happy Hayati, pada Majelis Hakim di Gedung MK, Jakarta Pusat, pada Jumat (12/7). "Bahwa calon anggota DPD RI dengan nomor urut 26 atas nama Evi Apita Maya diduga telah melakukan manipulasi atau melakukan pengeditan terhadap pas foto di luar batas kewajaran."

Selain itu, Happy juga menjelaskan bahwa Evi telah dengan sengaja memasang spanduk alat peraga kampanye yang berisi fotonya dan logo DPD RI. Padahal, Evi tidak pernah tercatat sebagai anggota DPD sebelumnya.

Oleh sebab itu, Evi dinilai telah mengelabui dan menjual lambang negara untuk menarik simpati masyarakat NTB hingga meraih suara terbanyak. Tercatat, Evi sukses meraup suara sebanyak 283.932 suara.


Kasus foto Evi ini juga ramai diperbincangkan di media sosial. Salah satu warganet yang membagikan foto perbandingan Evi adalah akun Twitter umaralims.

umaralims

Twitter

Sementara itu, foto pencalonan Evi sempat menjadi sorotan dalam pleno KPU NTB. Salah seorang warga juga mengaku memilih anggota DPD yang fotonya cantik lantaran tak mengenal seluruh caleg.

"Saya pilih yang paling cantik saja," tutur warga asal Lombok Barat yang bernama Jama'ah, dilansir Kompas.com. "Kalau saya lihat fotonya dan kelihatan menarik, itu yang saya coblos."

Di sisi lain, Evi sudah sempat membantah telah melakukan manipulasi terhadap foto pencalonannya. Menurutnya, tudingan tersebut hanyalah pekerjaan lawan politik yang tidak berbobot.

"Sebenarnya mereka mengira foto yang digunakan oleh saya itu foto lama, tidak menggunakan foto baru," jelas Evi pada Mei 2019 lalu dilansir Kompas.com. Selain itu, Evi juga menyebut bahwa pihak KPU telah mengklarifikasi tudingan tersebut dan menyatakan tak ada persoalan.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru