Viral Anjuran Simpan Sendok Dalam Gelas Untuk Deteksi Gempa, Ini Penjelasannya
Nasional

Broadcast yang beredar pasca gempa terjadi itu menganjurkan orang agar menyimpan sendok di dalam gelas. BMKG pun memastikan anjuran tersebut sekadar kearifan lokal masyarakat.

WowKeren - Diketahui Banten baru saja diguncang gempa dengan magnitudo 6,9 pada Jumat (2/8) malam. Usai gempa terjadi, sebuah pesan berantai atau broadcast tentang cara mendeteksi gempa mulai beredar luas.

Menariknya, deteksi gempa yang dianjurkan dalam pesan tersebut menggunakan alat-alat rumahan. Yakni dengan memasukkan sendok ke dalam gelas. Menanggapi pesan berantai ini, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan penjelasannya.

Menurut Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono, anjuran tersebut dimaksudkan agar sendok dan gelas saling beradu sehingga menimbulkan bunyi saat gempa terjadi. Dengan demikian, orang yang terlelap dapat segera mengevakuasi diri.

"Ya kalau gempa kuat kan nggak perlu ditaruh sendok juga pasti terasa. (Sebelumnya) kan banyak hal (seperti) naruh kaleng di atas (di posisi yang) hampir jatuh kan, sehingga kalau ada guncangan sedikit saja jatuh, sehingga berbunyi," tutur Rahmat, Sabtu (3/8). "Maksudnya (agar) orang itu bangun, itu kan maksudnya ke arah sana. Tapi kalau guncangannya kuat kan pasti orang merasakan tanpa perlu itu."


Anjuran tersebut, jelas Rahmat, terbilang lumrah di kalangan masyarakat. Selain itu tak ada penjelasan ilmiah di balik anjuran menyimpan sendok dalam gelas untuk mendeteksi gempa.

"Hal yang biasa, banyak hal. Masyarakat punya inisiatif masing-masing," katanya, dilansir oleh Detik News. "Kadang dengan peralatan seperti itu, (atau) ada masyarakat inisiatif dengan meng-connect-kan speaker."

"Iya, itu kan maksudnya sekiranya orang tertidur dengan peralatan yang bisa diguncang terus berbunyi, biar kaget, terus bangun," imbuhnya. "Terus melakukan evakuasi gitu kan. Hanya fungsinya untuk membangunkan."

Sementara itu proses evakuasi terhadap korban gempa bumi di Banten masih berlangsung. Informasi terbaru dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut ada dua orang tewas dalam peristiwa ini. Selain itu ada 200 bangunan yang rusak akibat gempa.

"Kerusakan yang ditimbulkan, kita monitor jam ke jam mengalami peningkatan," kata Kepala BNPB Letjen Doni Monardo di Mandalawangi, Pandeglang, Banten, Sabtu (3/8). "Hari ini jumlah terdapat (bangunan rusak) mencapai 200 bangunan, baik rusak berat, ringan, dan sedang. Sejauh ini dua orang meninggal dunia."

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait