Terkait Serangan Teroris di Polsek Wonokromo, Khofifah Minta Warga Jatim Waspada
Nasional

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa meminta warga Jatim untuk selalu waspada akan aksi terorisme di lingkungan sekitar. Hal ini dikerahkan pasca serangan teroris kepada petugas di Polsek Wonokromo, Sabtu (17/8) lalu.

WowKeren - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa meminta warga Jawa Timur untuk meningkatkan kewaspadaan akan aksi terorisme yang menghantui akhir-akhir ini. Ia juga mengingatkan jika aksi susulan bisa terjadi kapanpun dan di manapun.

"Saya mengajak semua lapisan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya terorisme," kata Khofifah usai menjenguk korban serangan teroris, Aiptu Agus Sumarsono di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim di Surabaya.

Menurut Khofifah, serangan pelaku terorisme di Surabaya memang sengaja untuk menyasar polsek dan melukai satu orang polisi. Mantan Menteri Sosial itu juga mengingatkan bahwa satu aksi itu saja nantinya akan memicu tindakan yang lebih besar.

Khofifah meminta seluruh instansi untuk mengaktifkan kamera pemantau atau CCTV. Menurutnya, kamera pemantau sangat penting untuk kepentingan pihak kepolisian dalam rangka proses mengungkap fakta kejadian.

Seperti yang telah diberitakan, pelaku berinisial IM (31) telah melakukan penyerangan terhadap petugas Polsek Wonokromo dengan berpura-pura membuat laporan. Tanpa diduga ia menyerang petugas dengan senjata tajam.


Akibat dari serangan senjata tajam tersebut, petugas Aiptu Agus Sumarsono mengalami luka parah di bagian kepala, pipi, dan tangan. Sementara petugas lain Briptu Febian mengalami luka lebam di wajahnya.

Setelah petugas menangkap dan mengamankan IM (31), mereka berhasil menemukan sejumlah senjata di dalam tas pelaku seperti celurit, pisau panjang, kemudian ketapel, air soft gun dan lain-lain. Tak hanya itu, dalam tas pelaku juga ditemukan kertas berlambang jaringan kelompok militan ekstremis ISIS.

Pasca penyerangan tersebut, penjagaan di seluruh kantor kepolisian sektor (Polsek) di Surabaya, Jawa Timur. Meskipun begitu Bidang Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera menjamin jika pelayanan kepada masyarakat akan tetap berjalan normal seperti biasanya.

"Mohon maaf kepada masyarakat jika ada pemeriksaan saat masuk ke kantor polisi. Ini untuk antisipasi pengembangan aksi teror susulan," ujar Kepala Bidang Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera.

Sebelumnya, hal serupa juga pernah dilakukan saat terjadi aksi teror bom di Surabaya pada tahun lalu. Saat terjadi penyerangan di tiga lokasi, pelayanan polisi kepada masyarakat masih tetap berjalan normal.

Tak hanya memperketat penjagaan di Polsek di berbagai wilayah. Polisi juga biasanya menggelar razia teroris di jalan-jalan yang ada Surabaya untuk mempersempit ruang gerak pelaku terorisme.

(wk/wahy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru