Fakfak Sudah Kondusif, Polisi Mulai Buru Provokator Kericuhan
Nasional

Polisi menduga ada segelintir oknum yang mengharapkan situasi kondusif di Fakfak, Papua Barat, berubah menjadi rusuh. Aksi di Fakfak pun diduga masih terkait dengan demonstrasi serupa di Manokwari dan Sorong.

WowKeren - Sejumlah aksi massa berujung kerusuhan terjadi di Papua pekan ini. Setelah Manokwari, Sorong, dan Jayapura, kali ini giliran massa demonstran di Fakfak, Papua Barat yang "mengamuk". Aksi mereka seolah tak terbendung, terbukti dari beberapa fasilitas umum yang dibakar oleh massa.

Beruntung informasi terbaru menyebutkan bahwa situasi di Fakfak sudah kondusif. Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol Muhammad Iqbal, memastikan situasi di sana telah bisa dikendalikan oleh aparat keamanan.

Lebih lanjut, jelas Iqbal, personel TNI dan Polri yang diterjunkan di lokasi selalu mengedepankan upaya persuasif untuk berkomunikasi dengan massa. Hal ini dilakukan demi mencegah massa melakukan tindakan anarkistis.

"Kepolisian, TNI, mengedepankan upaya-upaya persuasif, komunikasi dengan di-support penuh oleh seluruh tokoh agama, tokoh sentral di sana, tokoh masyarakat," terang Iqbal. "Untuk kembali melakukan pemahaman, untuk apa melakukan kegiatan anarkistis tersebut, toh merugikan semua pihak."


Informasi senada pun disampaikan oleh Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo. Lebih lanjut, tutur Dedi, pihaknya saat ini sudah mulai bergerak menelusuri provokator kericuhan.

"Untuk wilayah Fakfak, situasi sudah dapat dikendalikan oleh rekan-rekan TNI, Polri," jelas Dedi di Grand Kemang, Jalan Kemang Raya, Jakarta Selatan, Rabu (21/8). "Dan justru dari sebagian besar masyarakat mendukung langkah-langkah yang dilakukan oleh aparat keamanan untuk menciptakan suasana yang kondusif."

Menurut Dedi, ada sekelompok oknum yang melakukan provokasi saat situasi di Fakfak masih kondusif. Polisi pun mengaku akan menindak tegas oknum-oknum tersebut.

"Hanya segelintir orang saja yang memang mencoba untuk memprovokasi masyarakat," katanya, dilansir dari Detik News. "Dan beberapa simbol-simbol juga sudah diamankan oleh aparat kepolisian dan khusus untuk Fakfak apabila nanti diketemukan perbuatan melawan hukum, maka akan dilakukan penegakan hukum."

Sementara itu, pihak kepolisian pun menduga aksi di Fakfak masih berkaitan dengan kerusuhan di Manokwari dan Sorong pada Senin (19/8) dan Selasa (20/8). Aksi di Fakfak sendiri diawali dengan pembakaran ban di depan Pasar Tumburuni.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait