Jarak Pandang Hanya 600 Meter, Penerbangan Palangkaraya Hampir Lumpuh Akibat Karhutla
Twitter/rinisetyosnrt
Nasional

Eksekutif General Manager PT Angkasa Pura II Kantor Cabang Bandara Tjilik Riwut, Siswanto, mengatakan jarak pandang yang pendek akibat kabut asap tidak memungkinkan pesawat untuk terbang.

WowKeren - Kabut asap yang menyelimuti sejumlah wilayah di Kalimantan ikut berdampak pada dunia penerbangan. Asap yang tebal menyebabkan Penerbangan di Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya terganggu.

Pada Minggu (15/9) dilaporkan hampir tidak ada maskapai yang melayani rute penerbangan. Eksekutif General Manager (EMG) PT Angkasa Pura II Kantor Cabang Bandara Tjilik Riwut, Siswanto, mengatakan hanya ada dua pesawat Lion yang terbang dengan tujuan Surabaya dan Jakarta.

"Aktivitas penerbangan di Bandara Tjilik Riwut hanya ada dua Lion yang terbang," kata Siswanto dilansir dari Republika, Senin (16/9). "Dengan tujuan Surabaya dan Jakarta dengan waktu keberangkatan pagi tadi."

Jarak pandang yang pendek, yakni hanya sejauh 600 meter, tidak memungkinkan pesawat untuk mengudara. "Jarak pandang saat ini kurang dari 600 meter sehingga tidak memungkinkan pesawat untuk turun," lanjut Siswanto.


Sementara itu, maskapai Garuda Indonesia memastikan bahwa pihaknya tidak akan menurunkan armada pesawat untuk beroperasi di tengah kabut asap. Akibatnya, sejumlah rute transportasi jalur udara seperti ke Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, dan Solo tidak ada aktivitas penerbangan.

Kabut asap yang tebal membuat pihak bandara harus menyalakan penerbangan walau hari masih siang. "Namun untuk operasional di Bandara Tjilik Riwut, kecuali penerbangan tetap seperti biasanya. Bahkan untuk siang hari kami harus menyalakan penerangan karena tebalnya kabut asap," tutur Siswanto.

Sebelumnya, Lion Air mengatakan bahwa pihaknya terpaksa harus membatalkan 20 penerbangan akibat karhutla ini. Sebab, kondisi kabut asap yang tebal justru akan membahayakan keselamatan penerbangan.

"Dalam memastikan keselamatan dan keamanan," kata Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro, dalam keterangan persnya seperti dilansir dari Kumparan, Senin (16/9). "Lion Air Group memutuskan untuk membatalkan penerbangan (cancel), menunda keberangkatan (postpone) dan keterlambatan (delay) di beberapa kota atau daerah yang dilayani domestik."

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait