Tanggapi Laporan Soal Cover 'Pinokio' Jokowi, Dewan Pers: Jangan Baper
Nasional

Dewan Pers menanggapi laporan yang diajukan oleh Relawan Jokoman terkait cover 'Pinokio' Majalah Tempo. Mereka menilai tak ada yang salah dengan cover majalah tersebut.

WowKeren - Relawan Jokowi Mania (Jokoman) sempat melaporkan pihak Majalah Tempo ke Dewan Pers. Hal tersebut merupakan buntut panjang dari sampul Majalah Tempo edisi 6-22 September.

Laporan tersebut dilayangkan oleh Jokoman pada Senin (16/9) lalu. Menanggapi hal itu, Ketua Komisi Penelitian, Pendataan, dan Ratifikasi Pers Dewan Pers Ahmad Jauhari mengatakan gambar yang ada pada sampul majalah Tempo merupakan bentuk kritik terhadap pemerintah.

Jadi tidak ada pihak manapun yang perlu menanggapi cover "Pinokio" Jokowi tersebut secara berlebihan. "Di negara demokrasi, kritik atau gambar ledekan seperti itu sebenarnya lumrah, tapi di sini masih pada baper, dianggap sebagai serangan pribadi," kata Ahmad, Senin (16/9).

Menurut Ahmad, hal tersebut adalah hal wajar bagi media untuk mengutarakan kekecewaan masyarakat yang disebarkan melalui pemberitaan. Sayangnya, masih banyak kalangan yang belum bisa menerima terkait cover Jokowi yang digambarkan memiliki bayangan Pinokio berhidung panjang.


"Kalau baperan jangan minta jadi pejabat publik dong. Jadi buruh mebel aja," ujar Ahman. Lebih lanjut ia menelaah jika dari sampul Majalah Tempo tersebut bertuliskan "Janji Tinggal Janji" yang dialamatkan kepada Jokowi itu tidak memiliki bentuk pelanggaran sama sekali.

"Itu kan bagian dari kritik, karena tidak sesuai dengan janji-janji kampanye ya," tuturnya. Ahmad juga menambahkan jika Majalah Tempo tidak bermaksud menghina atau merendahkan Jokowi sebagai Presiden.

Tetapi media tersebut hanya berusaha untuk menjadi wadah aspirasi masyarakat untuk menyampaikan segala kekecewaan terhadap pemerintah dengan adanya persoalan negara yang tak kunjung usai belakangan ini. Dan bila ditilik dari aspek kaidah jurnalistik tidak ada etika jurnalistik yang dilanggar oleh Tempo. "Kan itu bagian dari kritik sosial/fungsi kontrol yang dijamin UU Pers," tuturnya.

Dia menilai jika tuntutan yang ditujukan Relawan Jokoman kepada Majalah Tempo tersebut salah alamat. Sebagai bagian dari Dewan Pers, memang masih banyak kalangan yang belum memahami fungsi pers. "Mereka harus paham fungsi pers tadi," ucapnya.

(wk/wahy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru