Iming-Iming Pulsa Rp 50 Ribu, Pakar Sebut Ada Buzzer Pro Revisi KPK di Media Sosial
Getty Images
Nasional

Pakar Medsos Universitas Islam Indonesia (UII), Ismail Fahmi, mengatakan bahwa akun buzzer tersebut menggunakan modus giveaway untuk mendorong warganet mencuitkan tagar pro revisi UU KPK.

WowKeren - Revisi UU Komisi Pemberantasan Korupsi masih menyisakan polemik meski sudah disahkan oleh DPR pada Selasa (17/9). Pakar menilai ada buzzer khusus yang bertugas menciptakan opini publik di media sosial untuk menggiring masyarakat agar pro RUU KPK.

Analis media sosial dan digital dari Universitas Islam Indonesia (UII), Ismail Fahmi, mengatakan bahwa buzzer tersebut menciptakan opini publik dengan memberikan hadiah sebagai imbalannya. Akun buzzer akan memberikan voucher pulsa atau saldo elektronik seperti OVO dan Go-Pay sebesar Rp 50 ribu kepada dua warganet terpilih dengan membalas dan me-retweet kicauannya sebanyak-banyaknya.

"Jadi berdasarkan kajian dan penelitian yang dilakukan ada akun-akun buzzer yang muncul untuk membuat opini publik pro-revisi UU KPK," kata Ismail di Jakarta, Rabu (18/9). "Buzzer itu ada di Twitter dengan akun @menuwarteg lewat model giveaway."

Ismail menuturkan bahwa warganet yang mencuitkan tagar-tagar pro revisi UU KPK akan diberi Rp 50 ribu. Alhasil, banyak sekali warganet yang terjerumus untuk mencuitkan yang sesuatu yang bahkan isinya tak harus relevan dengan KPK.


"Secara konsisten, dia (@menuwarteg) membuat giveaway murah sekali, memberikan Rp 50.000 untuk dua orang yang mencuit dengan tagar-tagar pro-revisi UU KPK," jelas Ismail. "Itu banyak sekali warganet yang me-retweet dan mencuit yang isinya tidak ada relasi dengan KPK, yang penting ada tagar."

Ismail menuturkan bahwa yang terpenting adalah tagar tersebut dicuitkan sebanyak-banyaknya, terlepas dari apa isi dari cuitan yang diunggah. Sebab ketika tagar-tagar tersebut berhasil menjadi trending topic, maka itu akan menjadi alat bagi buzzer tersebut untuk memanipulasi publik.

"Jadi yang penting adalah tagarnya," lanjut Ismail. "Ketika tagar itu masuk dan jadi trending topic di Twitter, yang penting muncul. Itu jadi alat atau tools mereka untuk memanipulasi publik."

Ismail menilai bahwa memberikan hadiah semacam giveaway bisa membuat orang tergerak untuk mencuitkan tagar semacam itu. Alhasil, hal ini berdampak besar terhadap opini pro revisi UU KPK.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait