UGM Tolak #GejayanMemanggil, Dosen UMY Justru Beri Bonus ke Demonstran
Nasional

Sang dosen menjanjikan adanya nilai tambahan bagi mahasiswa UMY yang berkenan mengikuti aksi 'Gejayan Memanggil'. Namun pihak UMY memastikan janji tersebut adalah pernyataan pribadi sang dosen.

WowKeren - Seruan #GejayanMemanggil mengajak seluruh mahasiswa dan elemen masyarakat Yogyakarta untuk mengikuti aksi damai pada Senin (23/9). Aksi ini digelar untuk menyampaikan aspirasi mereka menyikapi sejumlah kebijakan pemerintah yang dianggap merugikan masyarakat.

Beberapa organisasi kampus terlibat dalam aksi ini, antara lain Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Namun rupanya kedua universitas ini punya cara yang berbeda dalam menyikapi ajakan demo tersebut.

Diketahui UGM menegaskan pihaknya tak terlibat dengan aksi massa yang digelar sejak pukul 13.00 WIB itu. UGM pun meminta agar para peserta aksi bertanggung jawab secara pribadi atas keikutsertaannya.

Hal berbeda justru ditunjukkan oleh tenaga akademik dari UMY. Pasalnya seorang dosen dari program studi Ilmu Pemerintahan, David Effendi, justru mempersilakan mahasiswanya untuk mengikuti unjuk rasa tersebut.

Menariknya lagi, David juga bersedia memberikan nilai lebih kepada mahasiswa yang mengikuti demonstrasi tersebut. Hal ini ia sampaikan lewat chat WhatsApp.


Menanggapi pesan tersebut, pihak UMY pun buka suara. Mereka membenarkan bahwa chat tersebut berasal dari tenaga pendidiknya. "Betul, bahwa ada pesan tersebut yang dikirim oleh salah satu dosen UMY," papar Kepala Biro Humas dan Protokol UMY, Hijriyah Oktaviani, Senin (23/9).

Kendati demikian, Ria, demikian biasa ia dipanggil, menegaskan bahwa isi pesan tersebut merupakan statement pribadi sang dosen. Ia pun tak menyalahkan sang dosen yang berkenan memberikan nilai tambahan.

Sebab komponen penilaian merupakan ketentuan yang telah disepakati antara dosen dan mahasiswa sebelumnya. "Biasanya termasuk kehadiran kuliah, pengumpulan tugas, nilai ujian, dan presentasi," bebernya, seperti dilansir dari laman Suara.

Sebagai penutup, Ria pun menuturkan bahwa pimpinannya menilai belum perlu adanya tindak lanjut resmi dari pihak universitas. Semua berpulang kepada pribadi masing-masing mahasiswa.

Sebelumnya, tagar #GejayanMemanggil sudah bergema di media sosial sejak Minggu (22/9) kemarin. Aksi ini sedianya digelar di tiga titik, yakni gerbang utama Universitas Sanata Dharma, pertigaan revolusi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, dan bundaran Universitas Gadjah Mada.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru