Arteria Dahlan Ibaratkan Penyidik KPK Bagai Sarjana Alfamart
Nasional

Usai panen hujatan akibat sikap temperamentalnya kepada Emil Salim, kini Arteria Dahlan kembali nyinyirin penyidik KPK yang diibiratkan bagai Sarjana Alfamart.

WowKeren - Anggota Komisi III DPR RI Arteria Dahlan kembali melontarkan komentar kontroversialnya dengan mengkritisi tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Arteria Dahlan mengkrititisi perekrutan dari penyidik KPK yang menurutnya terlalu mudah dan tidak mementingkan pengalaman sebagai penyidik dengan memberikan pernyataan yang cukup kontroversial.

Pernyataan ini seolah menambah daftar kontroversi yang sering dilakukan oleh Arteria Dahlan. Sebut saja kejadian baru-baru ini dimana Arteria sukses menjadi hujatan publik usai sikap temperamentalnya saat melakukan diskusi di acara "Mata Najwa" pada Rabu (9/10) malam. Saat itu, Arteria Dahlan terlihat begitu penuh emosi meledak-ledak dengan membentak lawan diskusinya Emil Salim dengan sebutan "Prof. Sesat".

Kini Arteria Dahlan kembali nyinyir terkait gaji tim penyidik KPK yang dinilai terlalu tinggi. Menurut pernyataan Arteria, gaji tim penyidik KPK saat ini yang mencapai Rp30 juta sangat tidak sesuai dengan kinerja tim penyidik KPK. Arteria lantas membandingkan kinerja Polsek yang dinilai lebih baik dan pantas menerima gaji sebesar itu atas kinerjanya.

"KPK-nya aja gajinya berapa? Penyidik KPK itu gajinya Rp 30 juta," kata Arteria saat diskusi di kawasan Kebayoran, Jakarta Selatan, Jumat (11/10). "Kalo temen-temen di Polsek gaji Rp 30 juta bagus polisi kita. Itu sudah tidak adil sejak dalam pemikiran."


Tak hanya mengkritisi gaji tim penyidik KPK yang kelewat tinggi, Arteria Dahlan juga mencibir proses seleksi untuk menjadi KPK yang dinilainya sangat mudah. Arteria kembali membandingkan antara penyidik KPK dengan tim kepolisian yang dirasa seleksi untuk menjadi polisi lebih sulit dan ketat.

Arteria Dahlan pun mengeluarkan komentar kontroversialnya dengan mengibaratkan tim penyidik KPK bagai Sarjana Alfamart. "Sarjana Alfamart jadi penyidik-penyidik dikasih gaji segitu. Bayangin polisi-polisi itu kita mau masuk polisi seleksinya susahnya minta ampun," ujar Arteria.

Arteria menganggap jika selama ini proses perekrutan penyidik KPK masih belum tepat. Arteria berpendapat jika seharusnya diperlukan ijazah khusus yang menjadi persyaratan untuk menjadi penyidik KPK. Jika penyidik KPK tidak memiliki latar belakang yang memahami hukum, maka proses penyelidikan dalam memberantas korupsi pun dapat menjadi cacat prosedur.

"Salah tidak kalau kami katakan, penyidik harus ikut sekolah penyidikan, penyelidikan, dan lulus dari sekolah itu?," tanya Arteria dalam diskusi. "Jadi dia bisa bedakan, upaya hukum, upaya hukum paksa, hak-hak tersangka, hak terdakwa, hak saksi."

(wk/wahy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru