'Habib' di Penganiayaan Ninoy Karundeng Buka Suara, Ngotot Merasa Difitnah
Nasional

Tersangka IA, yang dituding menjadi 'habib' dalam kasus penyekapan Ninoy Karundeng, merasa difitnah. Ia mengaku hanya mencoba membantu Ninoy, namun niat baiknya justru diputarbalikkan.

WowKeren - Kasus penyekapan dan penganiayaan relawan Presiden Joko Widodo, Ninoy Karundeng, masih bergulir di ranah hukum. Sejumlah tersangka pun ditangkap oleh pihak kepolisian, salah satunya Irshad Ahmad.

Irshad ditangkap lantaran disebut sebagai "habib" yang terlibat dalam kasus tersebut. Sosok "habib" ini sendiri didasarkan pada keterangan korban.

Menanggapi sosoknya yang dianggap berperan besar dalam kasus Ninoy, Irshad pun angkat bicara. Ia mengaku tengah berada di Masjid Al-Falaah saat Ninoy mengalami penganiayaan, yakni pada Senin (30/9) lalu.

Namun ia mengaku ke masjid itu dalam rangka mencari anaknya. Pasalnya ia khawatir anaknya, yang disebutnya tengah berkuliah di sebuah universitas, mengikuti demonstrasi.

Namun Irshad memutuskan untuk kembali pulang ke arah Polsek Tanah Abang karena khawatir jadi sasaran amuk massa. Saat itulah ia memutuskan untuk mampir ke Masjid Al-Falaah demi salat tahajud. Namun di saat yang bersamaan, sedang ada keriuhan massa di masjid.


"Akhirnya saya melihat di pom bensin banyak petugas, jadi saya belok kiri mau (ambil) jalan tikus," katanya. "Ternyata di situ ramai ada ambulans, ada orang pingsan naik motor kena gas air mata mungkin ya."

"Saya belok kanan saya mau lihat ada apa kalau belok kanan, nggak tahunya di situ ada masjid itu, Masjid Al-Falaah," imbuhnya. "Waktu itu ya saya sampai salat tahajud dulu, terus ada yang kasih tahu ke saya itu katanya ada maling."

Rupanya yang dianggap "maling" itu adalah Ninoy Karundeng. Menurutnya Ninoy sedang tertidur di bawah. Ia pun mencoba membangunkan dengan cara menepis telinga Ninoy.

Oleh karenanya ia mengaku difitnah lantaran dituding merencanakan penganiayaan terhadap Ninoy. Ia pun kembali menegaskan bahwa dirinya berusaha menyelamatkan Ninoy yang dituduh sebagai penyusup.

"Oh saya bantah banget itu, saya bilang itu fitnah. Karena kan kita menyelamatkan dia juga, karena kan dia punya anak ya kan," tegas Irshad. "Kalau kita mau, kita keluarin aja dia. Kalau mau eksekusi dia, kenapa nggak kita serahkan keluar (ke massa) aja kalau mau ya."

Pria keturunan Pakistan itu pun membantah pernyataan Ninoy soal dirinya yang memiliki kuasa atas massa. Ia mengaku tak pernah memberikan perintah kepada massa. Irshad juga membantah bahwa dirinya merencanakan pemenggalan atas kepala Ninoy. Menurutnya, ia hanya meminta Ninoy untuk berhati-hati kepada massa di luar.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru