Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan adanya 'desa setan' alias desa fiktif tak berpenduduk yang muncul hanya untuk mendapatkan dana dari pemerintah pusat.
- Bertilia Puteri
- Selasa, 05 November 2019 - 16:52 WIB
WowKeren - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan adanya "desa setan" alias desa fiktif tak berpenduduk yang menerima transfer dana desa. Sri Mulyani menyebut desa-desa baru tersebut muncul hanya untuk mendapatkan dana dari pemerintah pusat.
Temuan Sri Mulyani tersebut lantas dikomentari oleh mantan Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah. Menurut Fahri, permasalahan terkait "desa setan" tersebut hanya dikeluhkan namun tidak kunjung dicari jalan keluarnya.
"Penduduk fiktif, keluarga miskin fiktif, penerima BPJS fiktif, DPT fiktif, desa fiktif, dll semua dikeluhkan Tapi tidak diselesaikan," cuit Fahri sembari mengutip artikel tentang Sri Mulyani pada Selasa (5/11). "Saya tau sebabnya karena ada yg ingin masalah selalu ada supaya negara tetap sibuk bekerja."
Cuitan Fahri tersebut lantas dibanjiri oleh komentar warganet. Ada beberapa warganet yang setuju dengan pandangan Fahri, namun ada pula yang tidak.
"Klu begitu adanya kenapa semuanya diam,terus apa hikmahnya Ada banyak partai untuk rakyat pk. Ayo bongkar itu Bpjs sdh dirasakan oleh kami suatu penindasan pk," komentar akun @Mi***90. "Waah.. mau bilang ada gerakan pengalihan issue nasional secara terstruktur ya, bos?" timpal akun @ha***qu. "Betul sekali semua cuma omong tok tidak ada action," tambah akun @pa***w2.
"Itu dugaan orang ga punya kerjaan... Kata lainnya HALUSINASI," tulis akun @Ab***n1. "Yang optimis dan husnuzon lah Pak," komentar akun @ud***n1. "Orang sibuk kerja.. disalahin. Orang ga sibuk.. disalahin juga. Orang jelasin apa adanya.. dibilang ngeluh.. hahahaaa. Lengkap antagonis anda bro," timpal akun @pi***57.
Sementara itu, temuan "desa setan" tersebut diungkapkan Sri Mulyani dalam rapat kerja bersama dengan komisi XI DPR, di kompleks parlemen Senayan, Jakarta, pada Senin (4/11). Sri Mulyani mengaku baru mengetahui perihal desa fiktif tersebut setelah menerima laporan sesuai pembentukkan Kabinet Indonesia Maju beberapa minggu lalu.
"Karena sekarang ada transfer yang ajeg (rutin setiap tahun) dari APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara)," kata Sri. "Maka sekarang muncul desa-desa baru yang enggak ada penduduknya, hanya ingin mendapatkan (transfer dana desa)."
(wk/Bert)
