Ini Pesan Erick Thohir Usai IKAGI Beberkan 'Aib' Eks Dirut Garuda di Kantor BUMN
Nasional

IKAGI menemui Erick Thohir di Kementerian BUMN dan membeberkan 'cela' Ari Askhara selama memimpin Garuda Indonesia. Usai menyampaikan keluhan mereka, Erick pun langsung memberikan wejangan.

WowKeren - Upaya Ikatan Awak Kabin Garuda Indonesia (IKAGI) untuk membongkar "kebobrokan" maskapai di bawah kepemimpinan Ari Akshara terus berlanjut. Seperti diketahui, Ari telah dicopot dari jabatannya sebagai Direktur Utama Garuda Indonesia usai diduga terlibat aktif dalam menyelundupkan Harley Davidson dan sepeda Brompton di armada baru maskapainya.

Hal ini terbukti dari langkah IKAGI pimpinan Zaenal Muttaqin yang menemui Menteri BUMN Erick Thohir di Kantor Kementerian BUMN, Senin (9/12). Zaenal menyatakan Ari kerap menyalahgunakan kewenangannya sejak menjabat pada 2018 lalu.

Beberapa "aib" yang dibongkar meliputi rencana Ari untuk memutasi ratusan awak kabin tanpa alasan yang jelas dan tidak sesuai prosedur yang berlaku. Menurut Zaenal, total ada 500 awak kabin yang akan dimutasi ke Makassar, dan 232 di antaranya telah pindah.

Selain itu, ada pula mutasi awak kabin ke Denpasar hingga mencapai seribu orang. "Itu aturan sepihak yang dibuat mereka yang selama ini dilakukan oknum-oknum," tegas Zaenal, dikutip Republika.

Para karyawan sendiri tak berani membangkang karena Ari disebut-sebut memberlakukan sanksi tegas. Yakni para karyawan yang membangkang akan dilarang terbang alias grounded hingga diberi surat peringatan.


Padahal sanksi grounded sangat berpengaruh terhadap pemasukan para karyawan. Pasalnya para karyawan hanya bisa menerima gaji pokok yang sebesar upah minimum provinsi (UMP). Sedangkan uang terbang, imbuh Zaenal, yang nominalnya lebih besar daripada gaji pokok karyawan.

"Banyak masyarakat yang kaget dengan penampilan kita di pesawat yang wah, padahal gaji pokok kita hanya UMP," tutur Zaenal. "Kalau kita tidak terbang, kita tidak dapat uang terbang."

"Kami di awak kabin sanksinya grounded dan diberi jadwal penerbangan panjang pulang pergi," imbuhnya. "Sementara pegawai darat (sanksi) istilahnya dipapuakan atau dibiakkan (dipindahkan ke Papua)."

Keluhan itu pun langsung ditanggapi oleh Menteri Erick. Disampaikan oleh Zaenal, Erick meminta agar seluruh awak kabin menjaga persatuan dan solidaritas mereka. Tugas dan fungsi sebagai awak kabin pun harus tetap berjalan sebagaimana peraturan yang berlaku.

IKAGI berharap agar manajemen baru Garuda Indonesia nantinya memiliki moral yang baik. Erick juga berharap agar karyawan maskapai bisa memisahkan persoalan internal dengan masalah hukum yang berlaku.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru