KPK Desak Pelaku Kasus Novel Baswedan Diungkap Sebelum Peringatan 1.000 Hari
Nasional

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendesak agar pelaku kasus penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan segera diungkap sebelum peringatan 1.000 hari.

WowKeren - Kasus penyiraman air keras yang menimpa tim penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan hingga saat ini masih belum menemukan titik terang. KPK lantas mendesak tim kepolisian untuk segera menyelesaikan kasus tersebut.

Kabiro Humas KPK Feberi Diansyah meminta penyidik segera mengungkap pelaku yang bertanggung jawab dalam kasus tersebut sebelum peringatan 1.000 hari insiden penyerangan Novel. KPK menilai jika penyelidikan kasus Novel ini sudah terlalu lama tidak ada perkembangan sementara 27 hari lagi akan genap 1.000 hari sejak insiden penyerangan.

"KPK menunggu pelaku penyerangan itu ditemukan, pelaku penyerangan terhadap penyidik KPK Novel Baswedan," kata Febri Diansyah di kantornya, Jl Kuningan Persada, Jakarta Selatan pada Selasa (10/12). "Karena waktunya juga sudah terlalu lama."

"Sekitar 27 hari lagi maka genap 1.000 hari sejak Novel diserang," sambungnya. "Maka tentu diharapkan tidak perlu sampai 1.000 hari untuk menemukan pelaku penyerangan lapangan itu."


Febri menaruh harapan yang besar kepada kepolisian untuk menangkap pelaku penyiraman air keras Novel baik pelaku lapangan maupun aktor intelektualnya. Menurutnya, pengungkapan kasus Novel sangat penting karena turut menjadi jaminan perlindungan keamanan bagi seluruh pimpinan ataupun pegawai yang bekerja di KPK.

"Karena kita tidak ingin penegak hukum itu diteror dan diserang apalagi terkait dengan pelaksanaan tugasnya," jelas Febri. "Kita tahu bukannya Novel yang diserang tapi rumah dua pimpinan KPK juga diteror dengan bom pada saat itu, baik bom molotov ataupun benda berbentuk mirip bom di rumah Ketua KPK."

"Dan kita juga tahu risiko-risiko ini juga bisa saja terjadi pada pegawai KPK yang lain atau polisi atau jaksa yang menangani kasus korupsi," lanjutnya. "Bahkan jurnalis dan masyarakat sipil yang konsen terhadap korupsi (bisa diserang)."

Oleh sebab itu, Febri dengan tegas mengatakan jika segala bentuk teror terhadap pejuang antikorupsi harus dilawan dengan serius demi mencegah insiden penyerangan Novel kembali terulang. Pelawanan itu bisa dilakukan dengan kinerja penegakan hukum yang selalu konsisten dan tegas.

"Jadi teror seperti ini tentu harus dilawan semaksimal mungkin dengan penegakan hukum yang tegas dan konsisten itu yang kami harapkan," tegas Febri. "Jadi bukan sekedar soal satu kasus saja tetapi penegakan hukum yang konsisten yang diharapkan."

(wk/lian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru